Pesparani I Sulut Resmi Dibuka, Gubernur Yulius Nyatakan Kesiapan Jadi Tuan Rumah Nasional 2027

oleh -366 Dilihat
oleh
Gubernur Sulut Yulius Selvanus membuka Pesparani I Sulawesi Utara di Aula Mapalus, Kantor Gubernur, Selasa, 18 November 2025, disaksikan Uskup Manado, LP3KN, dan unsur Forkopimda. (Foto: Panitia Pesparani I Sulut)

Detotabuan.com,MANADO — Gubernur Sulawesi Utara Mayjen (Purn) TNI Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor J. Mailangkay bersama Uskup Manado YM. Mgr. Benedictus E. R. Untu MSC, Sekretaris Umum LP3KN Dr. Salman Habeahan, S.Ag., MM, Kepala Kanwil Kemenag Sulut Dr. Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd serta Kasdam Merdeka membuka secara resmi Pesparani I Provinsi Sulawesi Utara di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Selasa (18/11/2025).

Acara pembukaan didahului dengan laporan Ketua Umum Panitia Pesparani I Sulut, Louis Schramm, SH, MH dilanjutkan dengan sambutan Sekum LP3KN, sambutan Uskup Manado dan sambutan Gubernur Sulut.

Dalam sambutannya, Sekum LP3KN berterima kasih dan memberi apresiasi kepada Gubernur Sulut dan jajaran serta pemerintah kabupaten/kota atas dukungan yang diberikan kepada LP3KD dan panitia sehingga momentum sejarah, Pesparani I Sulut bisa tercipta dan terlaksana dengan baik. Sekum LP3KN juga menawarkan Sulut sebagai tuan rumah Pesparani Nasional ke-4 pada tahun 2027 nanti.

Gubernur Sulut dalam sambutannya menyatakan Sulut siap jadi tuan rumah Pesparani Nasional ke-4 dan mengajak umat Katolik di Sulut bersiap diri menyambut peluang emas ini dengan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, Gereja Katolik dan semua stakeholder agar siap dan sukses menjadi tuan rumah.

Uskup Manado Mgr. Benedictus Untu MSC turut menyampaikan rasa syukur dan penghargaan atas sinergi pemerintah daerah maupun kabupaten/kota. Ia berharap Pesparani dapat memperkuat pembinaan talenta seni rohani umat sekaligus menjaga keharmonisan lintas budaya di Sulawesi Utara.

Banyak yang menilai Pesparani I ini bisa menjadi contoh penyelenggaraan yang layak diadopsi untuk skala nasional. Dengan kehadiran peserta dari Minahasa, Nusa Utara, Bolaang Mongondow, dan berbagai wilayah lainnya, ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi seni, tetapi juga perayaan kerukunan dan kekayaan budaya rohani Bumi Nyiur Melambai.

(HK)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.