Detotabuan.com, Asahan.
Proyek pembangunan sumur bor yang bersumber Dana Desa Rawang Pasar IV tahun 2025 dengan pagu anggaran sebesar Rp 90 juta di Dusun VI Desa Rawang Pasar IV, Kecamatan Rawang Panca Arga menjadi sorotan.
Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterima, jika, sejumlah bahan material pada proyek sumur bor tersebut menggunakan bahan bekas.
“Kalau dilihat dari plang proyeknya bang, anggarannya cukup besar, namun yang sangat kami herankan itu bang, kenapa pihak pemerintah Desa Rawang Pasar IV tetap juga menggunakan sejumlah bahan material bekas,” jelas sejumlah warga di sekitar lokasi proyek yang identitasnya minta dirahasiakan, Senin (19/5).
Mereka menjelaskan jika tangki/tong air merupakan bahas bekas dari proyek PNPM yang lama di dekat sekolah TK. Selain itu, meteran airnya diambil dari depan Mushola, pipa airnya juga bekas.
“Namun, kami kurang mengerti bang terkait besi menara yang dipasang itu, apakah mempergunakan besi baru atau bekas, coba bang tanyakan langsung sama pak Kades nya,” ucap mereka.
Sementara itu, Kepala Desa Rawang Pasar IV Semiin saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (19/05/2025) mengakui jika sejumlah bahan material yang digunakan untuk pembangunan sumur bor di dusun VI tersebut menggunakan bahan bekas.
“Informasi itu bang memang benar, pada proses pembangunan proyek sumur bor itu, sejumlah bahan materialnya adalah bahan bekas.Hal itu dilakukan karena bahan material yang lama tidak dipakai. Daripada tidak terpakai, bagus kita pergunakan kembali,” ucap Kades Rawang Pasar IV.
Dirinya berdalih jika pemasangan bahan material bekas pada proyek sumur bor tersebut dikarenakan anggaran pembangunannya yang tidak cukup.
“Karena dananya tidak cukup, makanya kita gunakan bahan material yang bekas bang. Bayangkan saja bang, untuk pajaknya aja sudah 12,5%, untuk TPK sudah 5%. Selain itu juga bang, proses pembangunan proyek itu kita serahkan kepada pihak ke 3,” ketusnya.
Kepala Desa Rawang Pasar IV mengakui jika sumur bor itu sampai saat ini belum dapat disalurkan / dipergunakan, karena masih dalam proses pencucian.
“Selain itu juga, pipa-pipa menuju rumah warga tersebut juga belum dipasang,” ungkapnya.
(ded)