BUOL,KOTAMOBAGU-Pada malam Selasa, 10 Oktober 2023, Lapangan Anjungan Leok I menjadi saksi pergelaran megah Festival Pesona Buol kesepuluh. Ribuan pengunjung membanjiri tempat ini, merasakan pesona seni dan budaya Buol yang luar biasa. Festival ini membuktikan bahwa budaya dapat memadukan tradisi dengan teknologi melalui format hybrid, menggabungkan pengalaman on-site dan online yang siarannya tayang langsung di YouTube Diskominfo Buol.
Dalam momen pembukaan yang tak terlupakan, marching band MTS Negeri 1 Buol memberikan penampilan memukau dengan alat drumband yang menghipnotis semua yang hadir. Pj Bupati, Drs. M. Muchlis, MM, bersama Forkopimda, turut memeriahkan acara dengan mengunjungi stan pameran yang menampilkan produk unggulan berbagai sektor.
Tarian tradisional Monamot dengan ritual menaburkan beras warna-warni, menghantarkan pesan damai dan kemakmuran. Sebuah teaser sejarah dan budaya Buol yang sangat edukatif memberikan penonton wawasan mendalam.
Ketua Panitia, Dr. Tonang Malongi, menggarisbawahi tujuan festival ini: mempromosikan pariwisata, budaya, tradisi lisan, dan pelestarian lingkungan, semuanya diletakkan di atas dasar kearifan lokal. Dengan tema “Mendulang Tradisi Membangun Masa Depan,” festival ini bukan sekadar hiburan.
Pj. Bupati Muchlis memperlihatkan perbedaan dalam pemilihan lokasi, Lapangan Anjungan Leok I, yang memadukan kebudayaan, pemerintahan, dan sejarah. Dalam sambutannya, ia mencerminkan tekad untuk menciptakan nilai budaya dan kreatif berdasarkan warisan tradisional yang tumbuh di tengah masyarakat.
Dengan pembukaan resmi oleh Pj. Bupati Muchlis, yang didampingi oleh Raja Buol, Sapri Turungku, festival dimulai dengan pukulan gong digital. Pengunjung dengan semangat menyaksikan berbagai penampilan seni budaya yang memukau.
Pj Bupati Muchlis berharap festival hybrid ini akan menjangkau lebih banyak orang melalui saluran YouTube Diskominfo Buol, membantu menyebarkan pesona budaya Buol.
Acara kemudian dimeriahkan oleh pertunjukan kolosal “Tilo Manurung,” dipersembahkan oleh pelajar dari berbagai sekolah di Buol. Kisah cinta yang menyentuh dan legenda di baliknya menjadi highlight pertunjukan.
Festival Pesona Buol juga menghadirkan seni tradisional, seperti penampilan unugon, syair tradisional Buol, dan lagu-lagu tradisional oleh seniman-seniman terbaik di Buol. Kepala OPD turut memeriahkan acara dengan pertunjukan rebana yang meriah.
Lebih dari sekadar hiburan, Festival Pesona Buol mendorong Kabupaten Buol untuk menjadi destinasi wisata inovatif yang mengikuti perkembangan teknologi, sekaligus menjadikan sektor pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
(Ludin)
