Tak Tersentuh Aparat, Potolo, Rumagit dan Hulu Tobayagan, Lokasi PETI Paling “Sakti” di BMR

oleh -167 Dilihat
oleh

BMR,DETOTABUAN.COM – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang dilakoni Cukong (Pemodal) luar daerah di Gunung Potolo dan Rumagit yang terletak di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolmong serta Hulu Tobayagan di Kecamatan Pinolosian Tengah Kabupaten Bolsel, sampai hari ini seolah tak tersentuh.

Hasil investigasi media ini, sedikitnya terdapat puluhan unit Exavator yang digunakan untuk menggeruk kekayaan alam di Lokasi – Lokasi tersebut.

PETI Huku Tobayagan (Sumber Foto : Bumantara.id)

Sistem pengelolaanya pun terbilang luar biasa, terdapat belasan unit bak rendaman yang berukuran hampir seluas lapangan bola digunakan para pelaku PETI.

Hal ini jelas sangat merugikan negara dan masyarakat, selain tidak memiliki kontribusi terhadap negara dan daerah, aktivitas PETI dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, bencana banjir dan longsor bagi masyarakat lingkar tambang.

PETI Rumagit

Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Cabang Bolaang Mongondow Indra Mamonto, menyesalkan sikap aparat penegak hukum, yang seolah tutup mata, atas aktivitas penambangan liar yang terjadi.

“Informasi yang kami terima, memang tiga lokasi PETI itu yang paling sakti di Bolmong Raya, saya belum tau apa alasan sehingga tiga PETI itu aman aman saja sampai hari ini, jangan sampai ketika tidak adanya tindakan aparat, timbul persepsi liar ditengah masyarakat,” ujarnya.

PETI POTOLO (Foto : Ist)

Namun demikian, Indra masih meyakini bahwa hukum masih merupakan panglima di negara ini.

“Sampai hari ini kami masih yakin dan percaya, bahwa hukum merupakan panglima di negara ini, makanya beberapa hari lalu kami melaporkan aktivitas PETI Potolo dan Rumagit ke Polda Sulut, tapi apabila tidak ada tindakan tegas, maka kami akan membawa persoalan ini ke Mabes Polri,” sebutnya.

Peti Potolo

Diketahui, PETI Potolo dan Rumagit ini sempat di tertibkan Polda Sulut bulan Maret 2020 lalu, saat kepemimpinan Kapolda Irjen Pol. Royke Lumowa.

Sayangnya, sejak beberapa bulan terakhir pasca pergantian keepmimpinan di Polda Sulut, lokasi ini kembali beroperasi, bahkan Police Line pihak kepolisian dengan berani dibuka oleh para Cukong yang beberapa diantaranya diduga masih merupakan pemain lama.

(Tio)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.