Kepala Inspektorat Bantah Pernyataan Sangadi Moyag Tampoan

0
493
Kotamobagu Menjadi Pilot Project Korsupga Korupsi
Alex Saranaung
KOTAMOBAGU, DETOTABUAN.COM – Pemotongan Insentif 15 perangkat Desa Moyag Tampoan, yang diduga dilakukan sepihak oleh oknum Sangadi Halidun Tunggil, terus berpolemik. Setelah sebelumnya Tunggil mengatakan bahwa apa yang dilakukan merupakan arahan dari Inspektorat, belakangan pernyataan itu dimentahkan Kepala Inspektorat Kotamobagu, Alex Saranaung.
(Baca : http://detotabuan.com/2016/07/04/diduga-oknum-sangadi-moyag-tampoan-kebiri-insentif-perangkat-desa/)
“Memang beberapa waktu yang lalu sempat ada pertemuan dengan perangkat desa lama yang belum menerima insentif, Dalam pertemuan tersebut dihasilkan keputusan, bahwa insentif mereka bulan januari harus dibayarkan, waktu itu menurut sangadi sudah dibayarkan,” terang Alex.
Alex menegaskan, pihak Inspektorat tidak pernah menyarankan kepada Sangadi Moyag Tampoan, untuk memotong Insentif perangkat desa di triwulan II 2016, untuk kepentingan pembayaran gaji perangkat desa sebelumnya.
“Saya tidak pernah menyarankan sangadi Moyag Tampoan, memotong insentif perangkat desa yang ada saat ini, apalagi untuk membayar gaji perangkat sebelumnya, yang namanya upah kan harus dibayarkan secara utuh,” kata Alex, ketika dikonformasi via short massage service (SMS), Senin (4/6) tadi malam.
Menariknya, ketika dikonfirmasi terkait hal itu, Halidun Tunggil tetap bersikeras, bahwa pembayaran gaji perangkat desa sebelumnya, karena mengikuti instruksi Inspektorat.
“Waktu itu kepala Inspektorat (Alex Saranaung) mengatakan, bahwa insentif 1 bulan (Untuk bulan Januari 2016) perangkat lama, harus dibayarkan,  karena itulah saya bayarkan, dengan cara diambil dari insentif perangkat baru triwulan II. kan seharusnya di ambil pada dana triwulan I, sebab perangkat yang baru ini mulai bekerja Februari 2016,” terang Tunggil.
Tunggil meminta, aparat baru juga harus memahami, meski SK mereka turun bulan januari, namun masa kerja baru dimulai pada februari 2016. “Kan tidak mungkin masa kerjanya Februari, kemudian gaji (Insentif) mereka diterima sejak Januari, maka dari itu, pemotongan tersebut sudah sangat rasional,” pungkas Tunggil. (Tio)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.