BOROKO, DETOTABUAN.COM – Soal munculnya Gizi Buruk (Busung Lapar), dan juga kekurangan Gizi, yang dialami warga Bolmut, cukup menyita perhatian terutama bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Mereka pun angkat terkait persoalan ini.
“ Kami (DPRD), sangat menyayangkan adanya Busung lapar dan juga gizi kurang yang melanda warga kita di Bolmut. Ini sangat ironis di Kabupaten yang di banggakan,” Kata Wakil Ketua I DPRD Bolmut Arman Lumoto.
“Kok…!!! bisa warga dapat busung lapar dan kurang Gizi, apalagi di media masa kami (DPRD), telah melihat sudah ada dua orang penderita Busung lapar yang meninggal dunia,” Umbarnya.
Arman pun menuturkan, Busung lapar dan juga Gizi buruk yang menimpa warga Bolmut, menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya Dinas kesehatan. Intansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan harus bertanggung jawab dengan busung lapar dan gizi buruk yang di derita oleh warga Bolmut.
“Dalam waktu dekat DPRD akan mengundang Dinas Kesehatan dan instasi terkait lainnya untuk melakukan hearing untuk menanyakan sejauh mana kinerja mereka dalam menangani atau pun menuntaskan busung lapar dan juga Gizi kurang di Bolmut.”
“Saya melihat para SKPD sekarang ini lebih memilih perjalanan Dinas dari pada melayani masyarakat,” Ucap Wakil Ketua I DPRD Bolmut.
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Sofyan Mokoginta, menanggapi permasalahan tersebut mengatakan, bahwa berdasarkan hasil penelusuran pihak kesehatan bahwa penderita busung lapar dan juga gizi buruk di akibatkan oleh penyakit bawaan.
“Umumnya penderita busung lapar dan Gizi buruk di Bolmut ada penyakit bawaan lainnya, apalagi penderita penyakit tersebut sering berpindah-pindah tempat tinggal. Untuk jumlah penderita gizi kurang di Bolmut mencapai 142, gelajanya adanya tanda garis merah dan titik-titik,” (Eky)