NASIONAL, DETOTABUAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merespon pernyataan Badan Pemeriksa Keuangan yang meminta siapa saja yang keberatan dengan audit lahan RS Sumber Waras untuk melapor. Ahok, sapaan Basuki, naik pitam.
Emosi Ahok tersulut. Pasalnya, dia mengaku sudah pernah mengirimkan surat kepada Ketua Majelis Kode Etik BPK RI pada 3 Agustus 2015 yang berisikan keberatan terkait audit BPK tersebut.”Di sini saya tulis, ayat ini, ayat ini, lengkap ini. Saya tulis semua begitu lengkap,” kata Ahok sambil menunjukkan surat yang dia layangkan kepada BPK di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016).
Menurut dia, suratnya sudah dibalas Majelis Kehormatan Kode Etik BPK RI pada 18 Agustus 2015. Dalam surat itu dituliskan BPK berjanji akan meminta keterangan Ahok. Namun, hingga kini tak satu panggilan pun datang ke mejanya.
“Sampai hari ini Agustus 2015 sampai April 2016, delapan bulan tidak manggil saya, terus bilang saya enggak ikutin UU? Ini apa bos? BPK, lu kira gue takut!” ucap Ahok dengan nada tinggi.
Setelah melayangkan surat, Ahok mengaku melampirkan sejumlah keberatannya terhadap hasil audit BPK pada laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK soal APBD perubahan 2014. BPK, kata dia, tak berani menemui dirinya langsung saat menyerahkan hasil audit BPK.
Saat itu, BPK diam-diam menemui Sekretaris Daerah DKI Saefullah untuk meminta tanda terima penyerahan laporan audit. BPK pun menyerahkan laporan itu kepada DPRD DKI dan lagi-lagi tanpa sepengetahuan Ahok.
“Padahal menurut undang-undang yang menerima adalah DPRD dan gubernur,” pungkas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini pun kesal. Dia menduga ada oknum yang segaja mempermainkan dirinya. Ahok tak menjelaskan detail oknum yang dia maksud.
Yang pasti dia bilang tak akan mundur meski harus menantang institusi sekelas BPK. “Makanya saya pikir BPK lebih banyak oknum kalau begitu. Kamu kira berlindung di bawah BPK, saya takut sama kalian?” tegas Ahok.(metro)