Stop Tarkam! Dumoga Damai dengan Keberagaman

oleh -113 Dilihat
oleh
Beberapa Pimpinan Organisasi Kepemudaan di Bolmong

BOLMONG,DETOTABUAN.COM Dumoga Raya adalah salah satu daerah yang mejadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Banyak potensi di daerah itu, yang bisa dikembangkan serta menjadi andalan untuk diceritakan saat berdiskusi dengan banyak orang di luar Bolmong bahkan Sulawesi Utara (Sulut).

Selain dikenal sebagai daerah lumbung beras, Dumoga Raya merupakan barometer kerukunan antar umat beragama di Sulut. Di sana juga terdapat rumah ibadah yang dibangun berdampingan, masing-masing agama Kristen, Islam, Hindu dan Budha. Mereka hidup rukun dan damai. Perbedaan itu dibungkus dengan tali persaudaraan.

Daerah Dumoga Raya, masyarakatnya heterogen, semua suku dan agama tercampur di sana. Tak hanya itu, selain punya kebiasaan turun-temurun dari leluhur untuk hidup gotong royong, membantu satu dengan yang lain, daerah itu sangat berpotensi dijadikan daerah pariwisata.

Contohnya, objek wisata Sanctuary Maleo yang sudah menghadirkan banyak wisatawan internasional. Kreativitas mereka juga di bidang kuliner sangat berpotensi menuju daerah wisata kuliner. Pun, kekayaan adat istiadat dari berbagai daerah dan adat Bolmong masih kental dilestarikan.

Sayang sekali jika kekayaan akan hal positif di daerah ini jika rusak dengan kebiasaan buruk seperti tawuran antar kampung (Tarkam). Seperti diketahui, kurun waktu dua bulan terakhir sejumlah desa di dataran Dumoga masyarakatnya masih terlibat Tarkam. Padahal wilayah itu sudah cukup aman beberapa tahun terakhir.

Setelah Desa Pinonobatuan (Tambun) dan Imandi Kecamatan Dumoga Timur, menyusul Desa Doloduo Dua dan Desa Makaruo Kecamatan Dumoga Barat, tak lama kemudian Desa Dumoga dan Desa Pinonobatuan Kecamatan Dumoga Timur bertikai, terakhir Desa Toruakat dan Desa Pusian Kecamatan Dumoga.

Respon dari sejumlah pimpinan sejumlah organisasi kepemudaan Bolmong pun diutarakan ketika melihat kondisi tersebut. Mereka menyesal jika nama Dumoga yang harum dikenal oleh kebanyakan orang, dirusak dengan masalah Tarkam.

Ketua Kompelsus Pemuda Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) Maekel Moonik SP.d mengatakan, Dumoga adalah cerminan Indonesia kecil yang ada di Sulut. Menurutnya, kekayaan suku dan budaya di Dumoga inilah harusnya menjadi keunggulan dan ciri khas tersendiri yang harus dilestarikan.

“Bingkai persatuan dan kerukunan yang sekian lama terbangun inilah yang kiranya akan menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga keberlangsungan kehidupan yang damai dan rukun serta penuh cinta kasih sesama manusia. Mari tetap jaga keamanan, kerukunan dan kedamaian dengan melihat saudara-saudara kita sebagai sesama manusia yang berhak untuk memperoleh ketenangan,” ungkap Moonik.

Sementara itu, Ketua Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Bolmong, Djainal Mooduto menuturkan salah satu solusi untuk mengatasi konflik yang ada di Dumoga adalah adanya kegiatan kepemudaan baik bersifat keagamaan atau nasionalisme, atau persatuan, persaudaraan.

“Karena Tarkam awalnya banyak terjadi dari kalangan pemuda. Selanjutnya aparat penegak hukum dapat menertibkan peredaran miras sebagai salah satu pemicunya,” ucapnya.

Dia menambahkan, peran seluruh unsur juga kiranya dapat turut mengambil bagian dalam meredam permasalahan yang ada di Dumoga. Pemuda yang terlibat dalam Organiasasi Kepemudaan (OKP) juga harus melaksanakan berbagai kegiatan kepemudaan.

“Ini untuk mempererat rasa persaudaraan di daerah yang rawan masalah. Karena kalau perseteruan seperti ini terus berlanjut, efeknya berimbas bukan hanya di daerah Dumoga tapi akan sampai di desa atau kecamatan yang lain. Kita hanya akan menciptakan generasi preman dan Bolmong akan terkesan sebagai daerah rawan konflik. Aparat penegak hukum harus menindak tegas para oknum profokator,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Pemuda Hindu Bolmong I Wayan Putra Jaya S,Psi. Ia menuturkan, Pemuda Hindu Bolmong mendukung penuh langkah Kapolres Bolmong yang sudah mengeluarkan maklumat atau surat edaran untuk melakukan rahasia senjata tajam dan miras.

“Percikan-percikan konfik salah satunya timbul dari miras, berharap kepada masyarakat Dumoga bersatu terlebih khusus daerah konflik untuk tidak terpancing dengan isu yang bisa memperkeruh suasana yang ada, mari kita rajut tali persaudaran kita karena Bolmong adalah rumah kita semua,” pintanya.

Tak hanya itu, dirinya berharap sesuai dengan surat edaran kapolri dan surat balasan dari kementerian Pan-RB bernomor B/849/M.KT.01/2019 untuk penambahan empat Polres di Bolaang Mongondow Raya (BMR) salah satu yang kebagian Bolmong.

“Kami berharap kepada pemerintah dalam hal ini ibu Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, khusus Bolmong untuk dibangun di dataran Dumoga. Ini untuk mencegah konfik seperti ini terjadi,” harapnya.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bolmong Abdussalam Bonde pun angkat bicara, dirinya minta kepada seluruh warga Dumoga Raya khususnya para pemuda untuk dapat selalu bersinergi dengan aparat keamanan guna mewujudkan kondusifitas kamtibmas, dan kami minta para pemuda untuk menjadi pelopor didalam mewujudkan kondusifitas kamtibmas utamanya dilingkungan masing masing.

“Pemuda sebagai salah satu elemen masyarakat yang mempunyai pengaruh di dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman, tertib dan kondusif,” tuturnya.

Dengan melihat seluruh potensi yang ada baik pemerintah desa, hansip, babinsa, (unsur TNI) dan Babinkamtibmas (unsur Polri) senantiasa melakukan pendekatan, bimbingan, arahan kepada pemuda agar mereka ikut andil dalam menjaga ketertiban dan keamanan sehingga tidak muda terprobikasi dgn oknum-oknum yang hendak mengganggu kedamaian bersama.

Lanjutnya, perlu juga diterapkan program sambang desa binaan yang terlibat konflik, penyuluham hukum, budaya dan adat istiadat yang melibatkan smua komponen masyarakat khususnya kaum muda.

Dengan melakukan sambang desa binaan dan juga berada ditengah tengah warga utamanya para pemuda maka akan menjadi lebih dekat dan mengenal masing-masing pemuda yang ada di desa binaannya, dan dengan menyambangi serta berbaur maka akan tercipta keharmonisan dan keterbukaan diantara sesama warga.

“Untuk menumbuhkan kesadaran dan pertisipasi para pemuda terhadap kamtibmas melalui kemitraan yang terjalin antara, desa, antar, antar tokoh, antar bhabinkamtibmas dengan para pemuda, diharapkan akan membawa dampak pada terciptanya serta terpeliharanya situasi kamtibmas yang aman, tertib serta kondusif yang akan menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga masyarakat,” katanya mengakhiri. (Ind)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.