SULUT,DETOTABUAN.COM – Gubernur Sulut Olly Dondokambey membeber sejumlah capaian Pemerintah Provinsi, saat peringatan HUT Provinsi ke 58, yang digelar di halaman kantor Gubernur Sulut, Jumat (23/9/2023).
Beberapa capaian tersebut diantaranya berhasil membuka ekspor langsung direct call Manado ke Narita Jepang, untuk meningkatkan ekspor komoditi perikanan dan rempah di Sulawesi Utara.
Dibawah pemerintahannya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulut hingga berada diangka 73,30 begitupun dengan Indeks Kebahagiaan naik 74,96, dan tercatat sebagai provinsi kelima dari 10 provinsi yang paling bahagia di Indonesia.
Bahkan, ditengah gempuran pandemi Covid 19, perekonomian Sulut berhasil tumbuh diangka 5,93 persen pada triwulan ke-2 tahun 2022 dan berada di atas rata-rata nasional yakni 5,44 persen. Selain itu Inflasi di Sulut tetap terkendali di angka 3,84 dan masih menjadi terendah se pulau Sulawesi.
Olly juga mengakui berkat kebersamaan yang kuat, Sulut mampu merajut tantangan menjadi peluang, bahkan menjadi kekuatan bagi pembangunan daerah.
“Itu kita buktikan saat kondisi pandemi Covid-19 yang lalu. Kita dapat bersama mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan, serta mendukung program vaksinasi baik tahap 1, tahap 2 dan jenis vaksinasi Booster,” terang Olly.
Tak hanya itu, ODSK juga berhasil menggaungkan Program “MARIJO BA KOBONG” pada sektor pertanian dan perkebunan, dan percepatan digitalisasi pada kegiatan-kegiatan ekonomi, peningkatan kelas UMKM dan banyak lagi.
“Cukup banyak yang kita torehkan pada masa pandemi lalu. Kita boleh membangun infrastruktur kesehatan, yakni tiga rumah sakit baru yaitu RSUD ODSK, RSJ Ratumbuysang dan RS Khusus Mata,” tuturnya.
Menurut Olly, Pemprov Sulut tetap optimal mendukung program prioritas nasional, seperti pembangunan Tol Manado-Bitung yang diresmikan di masa pandemi, dan menjadi jalan tol pertama di Sulut dan terpanjang di Pulau Sulawesi.
Terkait pemaparan Gubernur Olly Dondokambey, Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Ekonomi Firasat Mokodompit mengatakan, ada tiga hal pokok yang menjadi substansi dalam sambutan pemimpin kebanggan rakyat Sulut itu.
Pertama, Gubernur gaungkan Kembali “MARI BAKOBONG” merupakan Spirit bagi para petani Sulut yang luar biasa hingga bisa memberi Kontribusi pertumbuhan ekonomi 5,93 persen pada triwulan kedua tahun 2022 dengan inflasi terkendali pada angka 3,49 persen Index Harga Konsumen IHK.
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka TPT 7 dari 28 persen pada tahun 2021 menjadi 6,51 persen pada februari 2022 yang dibarengi turunnya Penduduk Miskin sebesar 7 persen sama dengan 185,14 ribu.
Selain itu, index Pembangunan Manusia maauk rangking 7 Nasional artinya SULUT termasuk Provinsi yang miliki IPM Bagus meski Investasi swasta agak lamban, namun Export naik.
Kedua, Gerakan Ekonomi Rakyat para pelaku UMKM Sulut, berbagai pembinaan dilakukan untuk UMKM NAIK KELAS, Perijinannya, Dapur produksi, Packaging, Kualitas Produk, Kontiunitas Produksi, Pemasaran, Permodalan, pendampingan memberikan dampak positif.
Selain itu, dengan kehadiran Menteri Koperasi UKM Teten Maaduki, memberi angin segar dan support bagi pelaku UMKM yang bisa mengakses KUR Perbankan.
“Semoga Perintah Presiden Jokowi yg alokasi 7 Trilyun untuk Pelaku UMKM di REALISASIKAN PERBANKAN, kareba hari ini baru 300 Milyar Terealisasi,” ujar tokoh masyarakat asal BMR itu.
Ketiga, Genjot Investasi dan Ekport Gubernur lakukan kerjasama dengan Korea Selatan dan menandatangani MOU Kerjasama berbagai bidang termasung Penerbangan langsung.
“Tentu terobosan ini miliki dampak Bergairahnya Investasi tercatat sektor swasta agak menurun Namun Eksport Sulut Optimis Naik terus,” pungkasnya. (***)