SULUT,DETOTABUAN.COM – Kinerja dan terobosan Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) dibawah Kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven kandouw (ODSK), menunjukkan capaian yang membanggakan.
Beberapa hal yang menjadi tolak ukur diantaranya, Inflasi sulut 3,77% pada September 2022 (Year on year) sebesar 5,24 % sebagai parameter stabilitas harga terkendali.
Demikian halnya tingkat pengangguran terbuka Sulut menurun TPT 6,51 % serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulut rangking 7 Nasional dari 34 provinsi se Indonesia.
Staf Khusus Bidang Ekonomi Pemprov Sulut Firasat Mokodompit, SE mengatakan, keberhasilan kinerja seorang pemimpin itu didasari 3 komponen, pertama IPM sebagaimana parameter umur panjang dan sehat, kedua Pengetahuan dan pendidikan merata dan yang terakhir kehidupan rakyat yang layak.
Menurutnya, tingginya Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut diangka 6,62 % bahkan melampaui PE nasional 5,72% didasari beberapa factor.
Pertama, kontribusi sektor Pertanian dengan gerakan “Mari Jo Bakobong” yang digagas ODSK.
Selanjutnya terobosan ODSK di dibidang eksport Tuna Fresh ke Jepang langsung melalui bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
“Yang patut diacungi jempol adalah keberanian Gubernur mengambil resiko jika eksport Tuna Fresh capai 20 ton/minggu maka pihak Garuda tidak peroleh Stimulus kompensasi tarif,”
“Sebaliknya jika tidak capai 20 ton maka selisih tarif nya dibayar Pemprov, ini salah satu tindakan hebat Gubernur untuk mendorong eksport,” sambungnya.
Selain itu, Sektor Konstruksi juga merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi positif naiknya Pertumbuhan Ekonomi saat ini.
“Satu hal yang menarik untuk di analisa adalah baiknya penanganan covid-19 disulut berimplikasi cepat pulihnya perekonomian sulut,” sebutnya.
KEBIJAKAN GUBERNUR MARI BAKOBONG DIIKUTI KABUPATEN/KOTA SE-SULUT.
Guna menjaga ketahanan pangan pasca pandemi, Gubernur terus mendorong program “Mari Jo Bakobong” yang diikuti oleh 15 Kabupaten Kota.
Dimana, sejak tahun 2022 orientasinya lebih besar karena kita harus lakukan antisipasi krisis pangan dan krisis energy Global 2023.
“MARI BAKOBONG salah satu solusi itu dengan memanfaatkan lahan tidur dan kembangkan lahan yang ada melalui Intensifikasi bibit unggul ygang miliki nilai tambah seperti Bibit padi SUPADI 89 bisa hasilkan 10 sd 11 ton / hektar,” ujar Firasat.
Tak ketinggalan, pemkab bolmong melalui Pj Bupati Limi Mokodompit mengiplementasikan Gerakan Mari Bakobong Gubernur dengan taq line ” IGAY MONONGGOBA TAKIN KOLANO ”
Begitupun dengan kabupaten kota lainnya seperti Mitra, Minsel, Boltim , Kota Kotamobagu, Minut dan Minahasa juga menangkap program Gubernur ini.
“Gerakan ini terus digulirkan walau masih adanya kendala keterbatasan Bibit, Pupuk, Obat – obatan dan Alsintan.
Meski demikian Firasat berharap, tahun 2023 mendatang, tidak ada lagi petani yang berteriak tidak tersedianya Pupuk, Bibit dan Obat – obatan penangkal hama, hingga sasaran Tercapainya Ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan di Sulut bisa terwujud.(**”)