BOLMONG,DETOTABUAN.COM– 30 tenaga kesehatan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) jalani rapid test. Dalam pengujian rapid test itu, dua tenaga medis menunjukan reaktif.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Bolmong, Debby Chintya Dewi Kulo mengatakan, kedua tenaga medis yang reaktif sempat kontak dengan pasien 63 positif Covid-19 asal Kota Kotamobagu. “Ada dua yang reaktif rapid test. Kita juga telah melakukan swab test, hasilnya masih ditunggu,” ungkapnya.
Ditambahkan, adanya 30 tenaga medis menjalani rapid test itu, sehubungan dengan kasus pasien 63 tersebut. Kata dia, tenaga medis diprioritaskan untuk menjalani rapid test, karena kontak dekat dengan pasien. “Kami imbau agar masyarakat tetap tenang. Karena, tenaga medis saat memeriksa selalu memakai APD,” kata Debby.
Lanjutnya, pihaknya sudah melakukan tracking kepada pasien dari tenaga kesehatan tersebut. Menurut dia, tracking berlangsung di Kecamatan Lolayan dan beberapa kecamatan di Kabupaten Bolmong. Ia mengaku belum tahu pasti berapa jumlah pasien yang sudah di tracking. “Kita masih akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan,” imbuhnya.
Dia menilai sesungguhnya pasien tidaklah berbahaya, karena tenaga medis memakai APD saat kontak dengan pasien. “Justru yang berbahaya adalah tenaga medis,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, melalui Kabid Yusuf Detu mengatakan, semua tenaga medis memakai APD saat berhubungan dengan pasien. “Jadi, mereka tergolong kontak rendah,” jelasnya.
Sekadar diketahui, pasien 63 Covid-19 berdomisili di Kota Kotamobagu. Namun, ia bekerja di salah satu Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bolmong dan Kota Kotamobagu. (Ind)