BOLMONG,DETOTABUAN.COM–Wacana terkait penggunaan celana panjang bagi anggota paskibraka perempuan, yang diusulkan Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Asrorun Ni’am Sholeh, hangat diperbincangkan.
Namun, usulan itu dikatakan belum berlaku untuk anggota Paskibraka Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) tahun ini. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bolmong, Lutfi Limbanadi mengatakan, Dispora dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bolmong masih menggunakan aturan lama yang ada. “Iya, masih mengenakan rok (paskibraka perempuan),” kata Lutfi.
Hal ini kata dia, dikarenakan calon paskibraka Bolmong yang kini sudah masuk pada masa karantina, sudah dipatenkan dan tidak ada pergantian atau seleksi lagi. Untuk itu lanjutnya, seragam yang akan dikenakan calon paskibraka saat bertugas perdana pada 17 Agustus nanti, sudah dijahit dan tidak bisa lagi diganti karena waktu yang sudah mepet. “Sudah dijahit dari bulan Juni lalu,” ujarnya.
Sebelumnya, Kemenpora pada usulan itu menegaskan keputusan yang diambil itu bukan sepihak dan menepis berbagai spekulasi dan rumor yang dikaitkan dengan sentimen kelompok yang dilakukan oleh beberapa orang yang belum paham, atau salah paham.
Aturan Penggunaan Celana panjang bagi perempuan ini termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 71/2018 tentang Tata Pakaian pada Upacara Kenegaraan dan Acara Resmi. Pasal 4 Perpres ini mengatur penggunaan rok atau celana panjang bagi perempuan. “Perpres ini diundangkan 23 Agustus 2018. Jadi pada 2019 ini dilakukan penyesuaian dengan Perpres baru”, ujar Ni’am.
Namun, karena sudah berpolemik, pemerintah memutuskan menetapkan ketentuan anggota Paskibraka perempuan yang berhijab memakai celana panjang, sementara yang tidak berhijab memakai rok.
“Saya perlu menyampaikan dengan Pak Kasetpres tentang tata pakaian dan tata upacara. Tadi kita bahas tentang itu terutama tata pakaian khususnya Paskibraka ya. Jadi sesuai dengan Perpres No 71 Tahun 2018 untuk anggota Paskibraka bisa menggunakan rok dan juga bisa menggunakan celana panjang,” kata Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Setya Utama di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (30/7). (Ind)
