Hewan Kurban di Kantor Camat Lolak Penuh Cacing, Sebagian Warga Enggan Mengkonsumsi

0
1636

BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Penyembelihan hewan Kurban di halaman kantor Camat Lolak, Kabupaten Bolmong Jumat (1/9) tadi, tiba-tiba saja dihebohkan dengan penemuan ratusan cacing pada hati dan usus, pada seekor ternak Sapi yang telah disembelih.

 

Diperkirakan, cacing berwarna hitam mirip lintah, dengan panjang sekitar 5 sampai 10 centimeter itu, merupakan jenis cacing pita.

 

Sontak saja, hal itu membuat sebagian warga ogah mengambil pembagian daging meski nama mereka sudah tercatat. “Kami takut mengonsumsinya, karena boleh jadi, hewan kurban dalam kondisi sakit dan akan menularkannya pada yang mengonsumsinya,” ujar Wanto Paputungan, warga Lolak.

 

Kendati demikian, banyak juga warga yang tetap membawa pulang daging yang dibagi 1 kilogram per kepala keluarga itu.

 

“Kami tetap membawa pulang dagingnya, karena yang terdapat cacing, hanya di bagian organ dalam, yakni hati dan usus-ususnya. Sementara, dagingnya tidak,” ujar salah satu warga.

 

Terinformasi, hewan kurban itu, merupakan pembagian dari Pemkab Bolmong.

 

Hal itupun, turut di benarkan Camat Lolak Drs. Haris Bambela, Msi. Meski demikian, ia mengaku tak menyangka, jika hewan kurban itu dalam kondisi tidak sehat.

 

“Ia benar, namun setahu saya, hewan kurban itu dalam kondisi sehat, sebab tim kesehatan hewan dari Dispertanak, satu hari sebelum Idul Adha memang stay di kantor camat untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan dikurbankan,” ujar Bambela, saat dikonfirmasi.

 

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) kabupaten bolmong, mengaku telah menurunkan tim medis kesehatan ternak untuk memastikan, bahwa hewan kurban yang akan disembelih saat idul adha, dalam kondisi sehat.

 

“Kita pastikan dulu apakah semua hewan kurban yang dijual bisa di sembelih dan di konsumsi atau tidak. Ini sudah tugas pemerintah untuk menjaga warga tetap dalam kenyamanan dan keamanan,” kata Kepala Dispertanak Bolmong Taufik Mokoginta Selasa, (28/8/2017) lalu.

 

Bahkan kata Taufik, pihaknya sudah menurunkan tenaga medis khusus ternak, untuk melakukan pemeriksaan tersebut.

 

“Kita sudah bagi empat tim. Semua wilayah terkhusus tempat jual beli hewan kurban menjadi tempat pengambilan sampel pemeriksaan,” ujarnya.

 

Taufik menambahkan, langkah ini dilakukan agar nantinya warga terhindar dari ancaman penyakit menular yang dibawa oleh ternak yang tidak sehat.

 

“Jika ada yang ditemukan, tentu saja kita sarankan untuk tidak di jual atau di sembelih. Layakkah atau tidak, itu nanti di hasil pemeriksaan, yang pasti ancaman penyakit antrax, cacing hati dan cacing pita,” tutupnya. (Tn/DTC)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.