BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Diserang habis-habisan oleh rekan sesama anggota dewan, Ketua DPRD Bolmong, Welty Komaling, akhirnya membeberkan penyebab ia enggan menandatangani persetujuan Ranperda APBD Bolmong 2018.
“Yang pertama perlu saya sampaikan, selain tak dilibatkan dalam pembahasan, saya menganggap proses pembahasan APBD itu tidak lazim. Bayangkan, APBD kurang lebih 1 Triliun, kemudian dibahas hanya dalam waktu 1 hari, inikan tidak masuk akal,” ungkapnya, ketika menghubungi detotabuan.com, Jumat (1/12) tadi malam.
Politisi PDIP ini mencontohkan, ada pembahasan di salah satu komisi yang memiliki 16 mitra kerja, namun hanya dilakukan dalam waktu 2 jam.
“Masuk akal nggak?, Ada komisi yang membawahi 16 Dinas, Badan dan Bagian, kemudian membahas anggaran puluhan miliar hanya dalam waktu dua jam yaitu dari jam 10 malam sampai jam 12 malam,” ungkapnya, tanpa membeber Komisi yang dimaksud.
Ia juga mengaku heran, pada pembahasan sebelumnya, ada defisit anggaran sekitar 16 miliar, tiba-tiba ketika penetapan, tinggal 8 miliar, tanpa ada pemberitahuan secara detail.
“Sebelumnya saya dan ibu Bupati menyetujui ada defisit anggaran sekitar 16 miliar lebih, tiba-tiba ketika penetapan tinggal 8 miliar, tanpa ada informasi kepada saya selaku ketua Banggar yang juga Ex-Officio, itu dimana? Dikurangi dimana?,” kata dia lagi.
Welty mengaku tak mau mengambil risiko, apalagi ada beberapa pembahasan yang dinilai melanggar Tata Tertib (Tatib) dewan. Sebagaimana dalam Tatib, pembahasan hanya boleh dilakukan dihari kerja (Senin-Jumat), namun kenyataannya, ada yang dilakukan dihari libur (Sabtu-Minggu) tanpa ada kesepakatan dalam rapat Banmus.
“Nah, ketika saya tidak mengetahui itu semua kemudian disuruh menandatangani, jelas saya tidak mau dong, karena itu berkosekuensi hukum, baik kepada saya maupun kepada Bupati nantinya,” kata dia lagi.
Pun demikian terkait tudingan ada upaya dirinya memboikot APBD. “Ini justru kebalik, malah saya yang menyelamatkan APBD, supaya duduk pada rel yang sebenarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya. (Tio)