BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Pemerintah Kabupaten Bolmong, memberikan perhatian serius kepada Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah ini.
Hal ini terlihat saat Bupati Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Tahlis Gallang membuka kegiatan peningkatan fasilitas terwujudnya kerja stratergis antara usaha besar dan usaha kecil menengah, yang di fasilitasi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Lantai II Kantor Bupati Bolmong, Kecamatan Lolak. Rabu (31/10).
Dalam kegiatan itu, Pemkab langsung menggandeng pihak Bank BNI sebagai penyedia program Kredit Usaha Rakyat (KUR), itu juga dihadiri Kepala Unit BRI Lolak Ahmad Banteng, Camat se-kabupaten Bolmong dan 100 peserta pelaku UMKM di Bolmong.
Tahlis dalam sambutannya mengatakan, bahwa saat ini UMKM di Bolmong belum berjalan maksimal. Padahal, berdasarkan jatah KUR dari BNI sebesar Rp 50 Miliar, namun saat ini baru tersalur Rp 27 Miliar.
“Ini bukti bahwa UMKM di Bolmong belum bergerak secara maksimal. Nah, inilah akan menjadi upayakan Pemkab untuk menggerakan UMKM di Bolmong,” ujar Tahlis.
Dia menambahkan, untuk menunjang pelaku UMKM, Pemkab Bolmong akan membantu memberikan rekomendasi ke pihak bank untuk memberikan bantuan modal.
“Nantinya Pemkab akan berupaya menjamin ke pihak bank, tapi syaratnya UMKM harus punya kemampuan dari segi pengetahuan, lokasinya jelas, jenis usahanya jelas. Karena ini sifatnya kredit pinjaman jadi harus dikembalikan, dan ini sangat meringankan pelaku usaha karena bunganya kecil,” jelasnya.
Lanjutnya, kedepan Pemkab akan fokuskan pada keahlian UMKM. Karena pengaruh UMKM kepada peningkatan perkonomian itu sangat besar.
“Apalagi ini adalah salah satu misi Pemkab Bolmong untuk mewujudkan daya saing ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis potensi sumberdaya alam dan kearifan lokal,” katanya mengakhiri.