Detotabuan.com,Bolmut-Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara (Boltara), Moh. Aditya Pontoh, S.IP, membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025–2029 yang digelar di Aula Pohohimbunga Bapelitbangda Bolmut.
Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan yang berperan dalam percepatan pengentasan kemiskinan daerah.
Dalam sambutannya, Wabup Aditya Pontoh mengapresiasi terselenggaranya FGD yang dinilainya sebagai ruang strategis untuk memperkuat komitmen lintas sektor. Menurutnya, penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara terkoordinasi, sinergis, dan terpadu agar program pemerintah mampu menghasilkan dampak nyata.
“FGD ini penting untuk menyamakan persepsi serta memperkuat kerja kolaboratif dalam menekan angka kemiskinan di Bolmut,” ujarnya.selasa (02/12/2025)
Pada kesempatan tersebut, Wabup menekankan empat poin penting yang harus menjadi perhatian seluruh peserta FGD, yaitu:
1.Menganalisis akar permasalahan kemiskinan secara mendalam, mencakup faktor struktural dan kultural.
2.Mengintegrasikan seluruh program dan kegiatan, agar tidak tumpang tindih dan tepat sasaran.
3.Memperkuat basis data terpadu, supaya intervensi pemerintah benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
4.Merumuskan rekomendasi kebijakan yang inovatif dan implementatif, sesuai dengan kebutuhan daerah.
Lebi lanjut kata Wabup ,Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),angka kemiskinan Kabupaten Bolmut pada tahun 2025 tercatat 7,15% dari total 88.002 jiwa penduduk. Angka ini turun 0,73% atau 570 jiwa dari tahun sebelumnya.
Wabup juga, menegaskan bahwa capaian ini harus dijaga melalui percepatan program penanggulangan kemiskinan yang lebih inovatif dan terintegrasi.
“Upaya penurunan kemiskinan tidak boleh hanya berhenti sebagai wacana. Kita harus bekerja cepat, tepat, dan berkolaborasi,” tegasnya. (Ipul)
