Kemenangan Berbuah Diskualifikasi, Topan FC Tuding Pengawas Pertandingan Tidak Profesional

oleh -295 Dilihat
oleh
Keseblasan Topan FC, salah satu Club Sepakbola yang didiskualifikasi dari Sangadi Buko Cup 2025. (Foto : Detotabuan.com/Ipul)

Detotabuan.com, Bolmut — Keputusan diskualifikasi terhadap Topan FC dalam turnamen Sangadi Buko Cup 2025 memicu polemik, setelah tim tersebut dinyatakan keluar dari kompetisi oleh panitia atas rekomendasi pengawas pertandingan. Diskualifikasi dinilai mendadak dan tidak memiliki dasar kuat, sehingga memantik protes keras dari manajemen Topan FC.

Pertandingan Topan FC melawan Laga FC, yang digelar pada Minggu, 23 November 2025, sempat diwarnai insiden saling dorong antarpemain. Namun kericuhan kecil itu berhasil diredam, dan pertandingan dilanjutkan hingga usai. Topan FC memastikan kemenangan tipis 1–0.

Meski pertandingan berjalan sampai tuntas, manajemen Topan FC keesokan harinya menerima surat diskualifikasi dari panitia, yang disebut berdasarkan rekomendasi pengawas pertandingan berinisial P.S.

Manajer Topan FC, Kadir Papeo, mengaku kecewa dan menilai keputusan tersebut tidak masuk akal.

“Kalau kami dianggap melakukan pelanggaran berat, mengapa pertandingan tidak dihentikan saat insiden terjadi? Laga terus berjalan dan kami menang,” ujar Kadir di kediamannya pada Kamis, 27 November 2025.

Ia menegaskan tuduhan adanya pemukulan oleh pemain Topan FC tidak sesuai fakta.

“Kami punya bukti video. Tidak ada pemukulan seperti yang ditulis dalam surat diskualifikasi,” tambahnya.

Menurut Kadir, dua panitia yang ditemui pihak manajemen juga menyatakan tidak melihat tindakan pemukulan sebagaimana disebutkan.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa persoalan serupa bukan pertama kali menimpa Topan FC.

“Kejadian seperti ini bukan pertama dilakukan oleh PS terhadap Topan FC. Mulai dari Pinogaluman Cup, Nadira Cup, sampai sekarang Sangadi Cup,” ujarnya.

Kadir meminta Askab PSSI Bolmut segera mengevaluasi tugas pengawas pertandingan tersebut.

“Kami minta Askab mengambil tindakan tegas dan mempertimbangkan agar PS tidak lagi dilibatkan sebagai perangkat pertandingan di Sangadi Cup,” tegas Kadir.

Merasa dirugikan secara moral dan materiel, manajemen Topan FC resmi membawa masalah ini ke ranah hukum.

“Kami sudah melapor ke Polsek Pinogaluman. Kami menuntut keadilan atas tindakan tidak profesional yang merugikan nama baik Topan FC,” pungkas Kadir.

Sementara itu, pengawas pertandingan berinisial P.S., saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Jumat, 28 November 2025, menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas sesuai ketentuan yang ditetapkan bersama.

“Diskualifikasi adalah kewenangan panitia. Hal itu sudah kami sampaikan pada saat MCM sebelum turnamen dimulai,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa peraturan menyebutkan sanksi diskualifikasi diberlakukan jika terjadi keributan yang melibatkan pemain sebelum atau sesudah pertandingan.

“Semua itu sudah sesuai kesepakatan seluruh official dan manajer yang hadir saat MCM, termasuk perwakilan Topan FC,” tutupnya. (Ipul)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.