BOLMUT,DETOTABUAN.COM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) benar – benar serius menekan prevalensi (Jumlah kasus) Stunting di daerah tersebut. Keseriusan itu, di buktikan dengan kunjungan Wakil Bupati Bolmut Amin Lasena ke lokasi fokus (Lokus) penanganan stunting, Jumat (27/05/2022) tadi.
Dalam kunjungannya, Wabup yang didampingi Sekretaris daerah Jusnan C Mokoginta memboyong sejumlah instansi terkait diantaranya Dinas sosial, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Badan perencanaan penelitan dan pembangunan,Dinas kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Perumahan, pemukiman dan pertanahan.
Kunjungan diawali di Desa Padang dilanjutkan ke Desa Ollot, Kecamatan Bolangitan Barat. Usai dari situ, rombongan bergerak ke Desa Inomunga Utara, Kecamatan Kaidipang.
Dalam kunjungan ke sejumlah Lokus penanganan Stunting itu, Wabup, Sekda bersama OPD terkait, melakukan dialog dengan para orang tua, sembari melakukan monitoring dan pendataan.
Wabup Amin Lasena mengatakan, Stunting merupakan Masalah yang kompleks, sehingga memerlukan keterlibatan semua pihak dalam penanganannya.
“Problematika Stunting semata-mata bukan hanya soal gizi buruk, melainkan lebih dari itu ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya diantaranya soal Hunian yang layak, lingkungan yang bersih, pola pikir masyarakat serta Masalah lainnya,” ujar Lasena.
Sehingga itu, ia meminta sinergitas dan kolaborasi semua pihak mulai dari OPD, Pemerintah Kecamatan dan Desa, untuk bersama – sama menangani problematika ini.
“Selaku ketua tim penanganan stunting Kabupaten Bolmut, saya meminta OPD dan pihak-pihak terkait benar-benar komitmen dan bertanggungjawab dalam melakukan upaya penanganan Stunting di Kabupaten Bolmut, agar apa yang menjadi target dapat terwujud,” pintanya.
Senada disampaikan Sekda Bolmut dr. Jusnan C Mokoginta MARS, menurutnya kunjungan ke sejumlah Lokus penanganan stunting ini, merupakan bagian dari 8 aksi Konvergensi penanganan stunting.
Selain itu, kunjungan ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil rembuk Stunting yang di gelar di Manado pada tanggal 24 hingga 25 Mei 2022 kemarin.
“Kunjungan ini merupakan komitmen pemerintah daerah, dalam menekan prevalensi Stunting di Kabupaten Bolmut,” ucap Jusnan.
Menurut Jusnan, sejak tahun 2017, Pemda Bolmut telah berupaya dengan berbagai terobosan dan inovasi dalam menekan angka Stunting. Berbagai upaya itu, telah membuahkan hasil dengan Raihan sejumlah penghargaan.
“Kita bersyukur, prevalensi Stunting di Kabupaten Bolmut pada tahun 2021 turun hingga ke angka 1,61 persen. Ini adalah capaian yang cukup signifikan.Tapi kita tak boleh boleh cepat berpuas diri dengan hasil tersebut,” sebutnya.,
Menurutnya, kedepan masih banyak tantangan yang akan di hadapi oleh Kabupaten Bolmut, lantaran 15 Kabupaten/Kota di Sulut sudah di tetapkan menjadi Lokus penanganan Stunting.
“Maka dari itu, agar kita menjadi pemenang, sangat di butuhkan komitmen, tanggungjawab, kolaborasi dan sinergi dari kita semua dalam menangani Stunting di Kabupaten Bolmut,” tandasnya.
(Ipul)