Detotabuan.com,BOLMUT – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) 1, Provinsi Sulawesi Utara, menggelar sosialisasi terkait proyek pembangunan bangunan pengaman pantai Batu Pinagut di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara untuk tahun anggaran 2024.
Acara sosialisasi ini dilaksanakan di Coach Coconut Beach Resto dan dihadiri oleh Camat Kecamatan Kaidipang, Kapolsek Urban Kaidipang, Perwakilan Koramil 1303/Kaidipang, Kepala Bidang Sumber Daya Air PUTR Bolmut, Kepala Desa Boroko Timur, Kepala Desa Boroko Utara, tokoh masyarakat, serta pihak pelaksana dan para ahli di bidang sumber daya air.
Kepala BWSS 1, melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Alfianus Palisungan ST., MT., menyampaikan bahwa kontrak proyek ini telah ditandatangani pada tanggal 28 Juni 2024 dan saat ini memasuki tahap sosialisasi sesuai peraturan presiden, menteri, dan LKPP.
“Pembangunan bangunan pengaman pantai Batu Pinagut sudah termasuk dalam rencana strategis, bukan proyek yang tiba-tiba muncul,” ungkap Alfianus pada Rabu (3/7/2024).
Lebih lanjut, Alfianus menyatakan bahwa pantai Batu Pinagut, pantai Kuala, dan pantai Bolangitang termasuk dalam rencana strategis pembangunan pengaman pantai.
“Kita bersyukur di tahun 2024 ini kita memulai pencanangan pembangunan pengaman pantai yang cukup panjang, mulai dari titik Batu Pinagut dan mudah-mudahan bisa berkelanjutan,” tambahnya.
Terkait penggunaan material, Alfianus menegaskan bahwa material yang digunakan harus memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan bersertifikasi teknik.
“Kita dari Balai Sungai Sulut 1 sangat ketat terkait penggunaan material,” tegasnya.
Pembangunan bangunan pengaman pantai Batu Pinagut ini dimenangkan oleh PT. Selly Gina Arwana dengan nilai kontrak sebesar Rp16.795.367.645,52.
Kepala Dinas PUTR Bolmut, Rudini Masuara S.T., menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat mengenai pentingnya pembangunan bangunan pengaman pantai dalam melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi dan bencana alam lainnya.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dengan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung keberlanjutan ekosistem laut.
“Diskusi dan tanya jawab juga dilakukan untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan dan manfaat proyek ini,” tutup Rudini.
(Ipul)