BOLSEL,DETOTABUAN.COM – Anggota Komisi V DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, H. Herson Mayulu, SIP, meresmikan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang berlokasi di Desa Ilomata Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sabtu (16/01/2021).
Program ini dalam rangka mendukung upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh.
Dalam kesempatan ini, H. Herson Mayulu yang biasa disapa Akrab H2M mengatakan bahwa Program Kotaku sudah mulai sejak Tahun 2017, dan untuk Bolaang Mongondow Raya yang pertama mendapatkan program ini yakni Kota Kotamobagu.
“Bolsel sendiri baru masuk pada tahun 2020 Kemarin yaitu di desa Ilomata ini, tujuan utamanya untuk menghilangkan kekumuhan. Dimana kampung yang semula kumuh dengan program Kotaku ini jadi lebih indah dan tertata baik, sehingga tidak nampak lagi kekumuhan di desa ilomata ini,” jelasnya.
Menurut Kapoksi PDIP Komisi V DPR ini, Kekumuhan disetiap kelurahan/desa betul-betul dikurangi sehingga terciptanya perubahan perilaku dalam menerapakan hidup sehat dan bersih di masyarakat.
“Wilayah-wilayah yang kekumuhannya tinggi itu diberikan bantuan program kotaku, yang sebenarnya program ini tidak boleh di desa baru karena namanya saja Kota tanpa kumuh, tapi ini sudah menjadi komitmen pemerintah agar bisa masuk karena kekumuhan juga bukan hanya berada di kota tapi ada juga di Desa,” terangnya lagi.
Lanjutnya, program Kotaku di Desa ilomata ini ada 6 Pengerjaan Yakni Jamban, Ipal, Bak Kondro, Jalan Paving dan tempat pengelolaan sampah.
“Jadi yang sudah dikerjakan ini, saya minta ada kesinambungan, ada pemeliharaan, jangan dibiarkan saja, harus di jaga dan di rawat serta dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat dan pemerintah setempat,” jelasnya.
Dirinya pun, menghimbau kepada Pemerintah Daerah melalui wakil bupati yang hadir saat itu agar juga dapat memberikan bantuan air bersih di Desa Ilomata.
“Program ini juga butuh sentuhan air bersih, perlu ada kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, jadi tolong pemerintah daerah agar bagaimana air bisa masuk ke desa ini dan desa-desa lain,” pinta Mayulu. (**/Tio)