BOLTIM,DETOTABUAN.COM – Langkah Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dalam melaksanakan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) sejak tanggal 23/3/2020 terus berlanjut.
Bupati Boltim Sehan S. Landjar SH, melalui realisenya dilayanan via WhatsApp, rabu (1/4/2020), kembali menghimbau warga masyarakat Boltim untuk tetap patuh atas instruksi Pemerintah, membatasi aktivitas di luar rumah, jangan keluar rumah jika tidak sangat penting agar kita terhindar dari virus corona dan kita dapat mempercepat berhentinya penyebaran virus yang sangat mematikan ini”, ujarnya.
“Sekalilagi saya menghimbau agar jaga jarak satu samalainnya, dan patuhi instruksi demi keselamatan kita semua. Ada tiga pilihan untuk anda, 1. Tinggal di rumah, 2. Tinggal di rumah sakit, atau yang ke 3. Tinggal kenangan. Silahkan anda memilih yang mana”, tegas Bupati dua periode ini.
Sebelumya, Pemda Boltim telah mengambil langkah dengan mengintruksikan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja di rumah, terkecuali Kepala SKPD dan satu tingkat dibawahnya tetap ngantor untuk melaksanakan pelayanan, dan juga Siswa PAUD, TK, SD dan SMP agar belajar di rumah sampai dengan tanggal 5/4/2020 serta dapat di perpanjang sesuai dengann situasi terhadap dampak virus corona.
“Pemda Boltim bekerja sama dengan TNI dan Polri serta Organisasi Masyarakat (Ormas) melaksanakan penyemprotan Disinpekstan di rumah warga, rumah ibadah, dan fasilitas umum, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar membatasi aktifitas di luar rumah, dan tidak boleh melaksanakan kegiatan yang menghadirkan orang banyak, sering cuci tangan, serta menjaga kesehatan terutama ketahanan tubuh untuk mencegah terpapar virus corona”, ucap Sehan Landjar.
“Selain itu Pemda serta TNI/Polri melakukan pengawasan di semua perbatasan Boltim atas aktifitas orang baik keluar dan masuk ke Boltim”, lanjutnya.
Landjar juga mengungkapkan, “Pemerintah Daerah juga telah menyiapkan Dana untuk pembelian Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang akan di bagikan kepada masyarakat berkisar 10.000 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak ekonomi akibat pembatasan aktifitas, terutama keluar daerah”, ungkap Landjar.
“Untuk itu diharapkan kepada para Sangadi agar segera memberikan data penduduk/KK/jiwa, sebagai dasar penyaluran oleh team yang akan dibentuk oleh Pemda dimana melibatkan unsur Pemda, TNI, Polri, Ormas, dan LSM”, tambahnya.
Hendri