BOLMONG,Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Yasti Soepredjo Mokoagow, mengaku kecewa kepada PT BNI 46 Manado, yang tidak penuhi janjinya sesuai dengan kesepakatan.
“Harusnya setiap tahun dua unit Mobil Damkar Corporate Sosial Responsibility (CSR), yang akan diserahkan kepada Pemkab Bolmong,” kata Bupati dalam sambutannya saat menerima CSR dari BNI satu unit Mobil Damkar.
Bupati memaklumi pimpinan PT BNI 46 Manado, yang hadir pada acara itu. Bupati hanya mengingatkan bahwa sesuai kesepakatan setiap tahun dua unit mobil damkar.
“Saya tak perlu sembunyi – sembunyi sebab ini disaksikan oleh para wartawan. Apalagi momen Pilkada bisa diplentir, dikira masyarakat saya ada apa – apa dengan BNI,” kata Bupati, mengingatkan ke pimpinan PT BNI Manado yang hadir.
Sebenarnya, Kata Bupati terhitung sejak dipindahkannya Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemkab Bolmong, tahun 2018 lalu ke BNI. Jika sesuai kesepakatan dengan pimpinan BNI sebelumnya, tahun ini harusnya sudah ada empat Mobil Damkar yang diterima Pemkab Bolmong.
Tapi kata Yasti, sampai tahun kedua RKUD berjalan, baru dua Mobil Damkar CSR diserahkan oleh PT BNI Manado. “Sejujurnya kebutuhan Mobil Damkar di Bolmong dengan begitu luas, setiap populasi 25 ribu jiwa harus ada satu Damkar. Nah, jumlah penduduk kita kurang lebih ada 250 ribu jiwa, jadi idealnya harus ada 10 unit Damkar,” tutur Bupati, dihadapan Head of Region BNI Manado, Koko Prawira Butar Butar.
Jadi menurut Yasti, jika lima tahun maka ada 10 Mobil Damkar di Bolmong. Tanpa menganggu postur APBD Bolmong. Bupati pun menjelaskan, pemindahan RKUD sesuai dengan kewenangan yang diberikan undang – undang kepada kepala daerah.
“Aturan saya diberikan kewenangan untuk menempatkan RKUD kepada Bank yang sehat. Sehingga wajib bagi saya menempatkan RKUD selagi menguntungkan daerah sebab kita bicara bisnis,” ungkap Bupati.
Artinya, PT BNI tidak rugi jika memberikan dua unit mobil damkar setiap tahun, karena APBD Bolmong tiap tahun Rp 1,1 Triliun lebih.
Terpisah, Head of Region BNI Manado Koko Prawira Butar Butar mengatakan, pihaknya akan berusaha memenuhi permintaan dari Bupati Bolmong. “Kami paham dengan kekecewaan bupati. Karena ada bencana Covid-19 non alam, otomatis menyusun ini ada keterbatas koordinasinya. Harusnya untuk tahun lalu kita antar di awal tahun. Tapi Kami akan berusaha untuk tahun depan sesuai dengan permintaan bupati,” tandasnya. (Ind).