BOLMONG,DETOTABUAN.COM— Pencairan dana desa (Dandes) bukan tergantung siapa kepala desa atau sangadinya. Siapapun pimpinan dalam desa, dandes tetap akan dicairkan berdasarkan ketentuan.
Itu sebabnya, sangadi tak patut secara berlebihan bermegah dan menganggap bahwa itu adalah upayanya atau karena dia yang berperan penting sebagai pemimpin desa. Apalagi sampai menyampaikan kepada masyarakat bahwa pencairannya tergantung upaya sangadi.
Henli Dampi SH tokoh pemuda Dumoga sangat menyayangkan bila ada sangadi yang secara spontan berani berbicara di hadapan masayarakat, kemudian menyampaikan bahwa kalau bukan perannya, belum tentu dandes akan dicairkan.
“Iya, masyarakat sekarang semuanya sudah pintar, tak bisa dibodohi dengan ungkapan-ungkapan konyol seperti itu. Semua masyarakat sudah tau, bahwa program dandes itu adalah kebijakan pemerintah untuk pembangunan desa, dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Dampi.
Menurutnya, mendengar ada oknum sangadi yang hanya karena ingin diakui sebagai sangadi hebat, tetapi kemudian tidak berpikir dulu lalu menyampaikan hal seperti itu. Katanya, beberapa kali di dengar dari diskusi masyarakat kalau mulai ada sangadi menyampaikan hal ini bahkan di hajatan-hajatan dalam desa.
“Kita juga sebagai masyarakat jangan hanya ikut-ikut saja, harus disaring betul apa yang disampaikan. Jangan hanya karena ingin pencitraan sehingga tugas sebagai sangadi yang selain sebagai pemimpin di desa, juga sebagai pendidik dilupakan, itu namanya pembodohan masayarakat, apa adanya saja, masyarat tau menilai kinerja, makanya kalau ingin diakui ya kerjalah dengan baik,” tambahnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Tahlis Gallang, belum lama ini juga menyampaikan bahwa dandes tidak tergantung sangadinya. Menurutnya, siapapun sangadinya, dandes tetap akan dicairkan.
“Itu memang sudah program dari pemerintah pusat. Jadi bukan tergantung siapa sangadinya, karena anggarannya memang sudah ada dari pemerintah pusat,” jelas Tahlis. (Ind)
