BMR,DETOTABUAN.COM – Politisi Partai Berkarya Mochamad Firasat Mokodompit SE, menyesalkan sikap Tim Pelaksana Kampanye Provinsi, yang memindahkan lokasi kampanye Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno ke Lapangan Mogolaing.
Padahal, sesuai hasil keputusan rapat bersama partai pengusung dan pendukung di Bolmong Raya (BMR), yang berlangsung di kediaman Ketua PAN Kota Kotamobagu Jainuddin Damopolii Selasa (26/3) lalu, lokasi kampanye Cawapres Sandiaga Uno telah ditetapkan di Lapangan Molinow sebagimana petunjuk Badan Tim Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
“Entah pertimbangan apa hingga harus pindah, padahal persiapan panggung tambahan 10 Bak sudah kami siapkan untuk menampung para tokoh masyarakat BMR yang diundang partai pengusung dan pendukung,” bebernya.
Menurut Firasat, surat BPN Pusat sudah sangat jelas dalam rapat itu, bahwa semua persiapan termasuk tempat parkir, keamanan, pengalihan jalan, pemasangan kanopi, Undangan, ID Card, hingga Konsumsi sudah disepakati.
“Seperti disambar petir, tiba-tiba turun titah entah dari siapa yang jelas pasti dari Gerindra Sulut yang dimainkan Invisible hand, sosok pahlawan kesiangan yang ingin memecah belah dukungan untuk Prabowo- Sandi di BMR,” sebutnya.
Sebagai fungsionaris Partai Berkarya, Firasat merasa tidak ada penghargaan atas apa yang sudah disepakati dan dilakukan oleh partai pengusung dan pendukung di kotamobagu.
Ia menegaskan, kehadiran Sandiaga Uno di Bolmong Raya, tidak secara kebetulan, ada proses diawali bulan Februari lalu, saat ia dan Ketua Gerindra Sulut silahturrahmi di kediaman Capres Prabowo Subianto di Kertanegara II, Jakarta Selatan.
“Dari situlah diberitahu bahwa Kampanye pertama Prabowo ke Sulut, waktu itu kami mengusulkan 2 lokasi yakni di Langowan dan Bolmong Raya tepatnya di Lapangan Molinow Kota Kotamobagu, sehingga segala sesuatunya memang sudah disiapkan untuk mengantisipasi suksesnya agenda tersebut,” bebernya.
Firasat juga memuji sosok kader PAN Deddy Dolot, yang sangat getol menghadirkan Capres/Cawapres nomor Urut 2 di BMR, berkaitan dengan agenda pembacaan sikap oleh segenap tokoh masyarakat, untuk mengkongkritkan usulan pemekaran Provinsi Bolmong Raya (PBMR), yang telah menjadi marwah masyarakat BMR.
“Nah, pertimbangan Lapangan Molinow semata didasari pada pertimbangan sejarah, security, akses jalan dan pengalihan jalan termasuk tempat parkir, namun entah kenapa tanpa didasari kesepakatan bersama, begitu mudahnya alihkan lokasi tempat pelaksanaan,” jelasnya.
Gerindra Sulut dan LO lanjut dia, seharusnya Arif dan Bijaksana mensikapi keinginan para Tokoh yangg selama ini Berdedikasi untuk suksesnya kunjungan Cawapres Sandiaga Uno.
“Tentu jiwa besar harus kami petaruhkan agar agenda kehadiran Cawapres Sandiaga Uno ini sukses dan tidak mengecewakan baik tamunya, maupun para undangan yang hadir, yang konon ini Test Case seperti apa antusiasme masyarakat BMR terhadap kehadiran ini tanpa harus menyiapkan Mobilisasi massa,” terangnya.
Ia berharap, panitia Provinsi dapat mengambil hikmah dan belajar dari keteledoran kampanye Capres Prabowo (24/3) lalu di Lapangan Ketang Baru, hingga membuat Ketua DPW PAN Sehan Landjar berang bahkan sempat menyatakan sikap menarik dukungan.
“Yang mengherankan justru oknum yang ingin memecah belah, malah diberi ruang dan sebegitu mudahnya diterima Ketua DPD Gerindra Sulut Wenny Lumentut dan kawan kawan. Saya kenal lama Wenny, beliau adalah adik tingkat saya di Fekon Unsrat, dia orang baik dan tegas, namun entah kenapa bisa terbawa skenarionya orang lain, saya menduga ‘INVISIBLE HAND’ ini sengaja memainkan situasi agar keberadaan pendukung Prabowo-Sandi di BMR tidak utuh, bahkan sosok Ketua PAN Kota Kotamobagu yang kami Tuakan juga tak mampu berbuat banyak,” ujarnya lagi.
Meski demikian, ia mengaku sudah menyampaikan kepada teman teman partai koalisi Prabowo-Sandi di BMR, untuk tetap mensukseskan agenda Cawapres Sandiaga Uno meliputi Sholat Subuh berjama’ah, jalan sehat, resmikan rumah kreaktif OKE- OCE, dan kampanye, harus sukses dan berkesan.
“Semoga hal hal semacam ini tidak terjadi dan Terulang pada masa datang, ambil pelajaran, bahwa dimana mana sikap arogansi akan melahirkan kekecewaan, semoga kita sadar bahwa kebersamaan adalah segalanya,” pungkas Firasat.
(S4S)