KOTAMOBAGU,DETOTABUAN – Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE bersama Wagub Drs Steven Kandouw menggelar Rapat kerja (raker) perdana dengan para Bupati dan Walikota se-Sulut berlangsung di Kota Kotamobagu, Sabtu (12/03) tadi malam.
Menurut Gubernur, raker ini merupakan wujud nyata dari komitmen dirinya untuk terus memberikan karya dan kerja terbaik bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan di Bumi Nyiur Melambai, terlebih khusus dalam upaya menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan.
Ada beberapa hal penting yang menjadi harapan Gubernur lewat Visi-Misinya “Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam Pemerintahan dan Politik serta Berkepribadian Dalam Budaya”, seperti memerangi kemiskinan dan pengangguran, memastikan ketahanan pangan bagi putra putri sulut, membangun dari pinggiran, dan memastikan kedaulatan pangan, enegi serta maritim di wilayah kepulauan dan perbatasan. “ Hal ini merupakan tantangan dan pekerjaan rumah yang belum selesai dan harus dengan segera diselesaikan,” kata Olly.
Sementara terkait dengan kondisi kemiskinan di daerah ini, Donokambey mengatakan, sejak tahun 2015 lalu, jumlah penduduk miskin mencapai 217,150 jiwa yang bertambah sekitar 8,61 ribu jiwa, sedangkan persentase penduduk miskin sulut pada bulan September 2015 sebesar 8,98 persen, sedangkan kecenderungan meningkatnya jumlah dan prosentase penduduk miskin terindikasi lebih banyak terjadi di perdesaan di banding perkotaan. Diperdesaan 12,10 persen (159,140 jiwa) sedangkan perkotaan sebesar 5,26 persen (58,00 jiwa). “Ini menunjukan masalah kemiskinan di sulut masih dominan merupakam fenomena perdesaan, ” terangnya.
Olly mengakui ketika persentase penduduk miskin diperkotaan mengalami penurunan, justru persentase penduduk miskin perdesaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sekitar 1,5-2% dalam kurun waktu 3 tahun. Untuk itu Gubernur mencanangkan program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK) merupakan strategi dalam menanggulangi kemiskinan. dengan mempertajam program perlindungan sosial, meningkatkan akses pelayanan dasar, pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, menciptakan pembangunan yang inklusif.
Diketahui, berdasarkan data Pemerintah Provinsi, persentase perbandingan penduduk miskin antar kab/kota di sulut pada Tahun 2015 untuk Bolmong 8,91%, Minahasa 8,81%, Sangihe 12,19%, Talaud 10,27%, Minsel 10,08%, Minut 8,02%, Bolmut 9,61%, Sitaro 11,36%, Mitra 16,1%, Bolsel 15,28%, Boltim 6,92%, Manado 4,88%, Bitung 6,45%, Tomohon 6,57%, dan Kota Kotamobagu 5,98%.
(*)