Musibah Banjir dan Tanah Longsor Manado Sudah Merenggut 3 Nyawa

0
519

MANADO,DETOTABUAN.COM – Musibah Banjir dan tanah Longsor yang menerjang Kota Manado, Provinsi Sulawesi utara (Sulut) Jumat (1/2/2019) tadi, telah menelan 3 korban jiwa.

Informasi dihimpun, korban tewas pertama bernama Nathalia Lapian (1), warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting. Bayi mungil ini tewas diterjang longsor saat berada dalam ayunan.

Pun demikian dengan korban kedua Jon Duarmas (45), warga Kelurahan Taas, Lingkungan I, Kecamatan Tikala ini juga meninggal karena tertimpa longsor.

Sementara korban ketiga adalah Richard Patabone (5), warga Kombos Timur, Lingkungan III ini, meninggal karena terbawa arus sungai.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Kota Manado Jenny Bangonang, membenarkan adanya informasi tersebut.

“Iya benar, sudah tiga yang meninggal. Satu balita, satu anak, dan satu orang dewasa,” kata Jenny sebagaimana dilansir Kompas.com

Sekda Provinsi Sulut, Edwin Silangen mengatakan, Pemprov Sulut telah menyiapkan sejumlah perlengkapan penanggulangan bencana termasuk kendaraan dinas yang biasa digunakan perangkat daerah untuk dapat dimanfaatkan menolong masyarakat.

“Peralatan yang ada di Dinas PUPR, SatPol-PP, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan sudah disiapkan di sejumlah lokasi bencana. Kami juga menyediakan kebutuhan masyarakat seperti dapur umum, makanan siap saji dan perlengkapan lainnya,” kata Silangen.

Selain itu kata dia, kesehatan masyarakat korban bencana banjir dan longsor juga diperhatikan dengan disiapkan Posko Kesehatan.

“Dinas Kesehatan sudah membuka posko kesehatan yang buka 1×24 jam dan sudah disiapkan obat-obatan yang diperlukan masyarakat. Kami mengimbau masyarakat agar menghindari daerah aliran sungai dan daerah rawan longsor,” kata Silangen.

Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado bersama aparat TNI, Polri, relawan dan masyarakat terus melakukan penanganan longsor dan mendata jumlah korban di lokasi kejadian.

(Sumber : kompas.com/inews.id)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.