Pasar 23 Maret Resmi Gunakan Sistem Digitalisasi QRIS

0
63
Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan saat melakukan transaksi digital di pasar 23 Maret, Selasa (28/02/2023). (Foto: Ludin/Detotabuan.com)

KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM – Pasar 23 Maret yang terletak di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu resmi menjadi pasar digitalisasi dengan menggunakan QRIS.

Peresmian ini dipimpin langsung oleh Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr. Praseno Hadi, MM. AK, di dampingi oleh Wakil Wali Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan, SH dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Andri Parsmuko, Selasa (28/02/2023)

Setelah selesai meresmikan Qris pasar digital, Asisten II Praseno Hadi,bersama Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan dan Tim inflasi Daerah Kotamobagu (TPID) melakukan sidak pasar dalan rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)

Diwawancarai awak media, Praseno mengatakan, bahwa aplikasi Qris ini merupakan kerjasama antara pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi dan Bank Indonesia serta seluruh Bank yang ada di Kotamobagu.

“Tujuan dari aplikasi ini yaitu memudahkan pedagang dalam melakukan transaksi jual beli, sistem ini lebih praktis tinggal menggunakan barcode di Handphone,” ucapnya

Dia menjelaskan bahwa dengan ada sistemnya digitalisasi pasar, pedagang akan lebih mudah dalam melayani pembeli.

“Keuntungannya pedagang tidak lagi melakukan transaksi tunai, sehingga meminimalisir penggunaan uang palsu, dan secara tidak langsung pedangang bisa langsung menabung di bank,”jelasnya.

Selain itu kata dia, Digitalisasi pasar, dapat memudahkan transaksi, sebab selain tidak dipungut biaya, pedagang akan mendapatkan wifi gratis.

Berkaitan dengan harga kebutuhan pokok jelang pelakaanaan bulan ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah, Praseno mengatakan pemerintah akan melakukan operasi pasar.

“Jangan takut nanti ramadhan sampai idul fitri semua bahan pangan cukup, harganya akan terjangkau sebab Pemerintah Provinsi akan terus memantau stabilisasi harga pangan,” ungkapnya

Meski demikian kata dia, jika harga bahan mengalami kenaikan, maka Pemkot harus turun langsung untuk mengendalikan harga pangan yang ada.

“Jika harga naik pak Wawali harus turun langsung supaya harga relatif stabil, karena fungsi Pemerintah itu mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan mengatakan bahwa Pemkot Kotamobagu sangat mendukung kegiatan ini yang dilaksanakan oleh BI dan Pemprov.

“Tentu saya sangat mendukung kegiatan yg dilaksanakan oleh BI dan Pemprov Sulut, apalagi ini sudah mendekati Bulan Suci Ramadhan, sehingga harga bahan pokok diharapkan dapat dikendalikan lebih awal dan tidak terjadi inflasi,”ucap Nayodo

(Ludin)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.