KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM – Ratusan pemuda dan Aliansi Pedagang Gogagoman, berhasil memukul mundur puluhan anggota Satpol-PP yang dipimpin Sahaya Mokoginta dan Kadisperindag Herman Aray, saat mencoba membongkar konstruksi Kanopi untuk pendirian pasar senggol dibilangan jalan Ibolian, Kelurahan Gogagoman, Jumat (16/6) sekitar pukul 14.30 wita siang tadi.
Untungnya kericuhan ini, berhasil berhasil diredam aparat kepolisian, meski situasi sempat memanas.
“Satpol PP bertugas atas perintah aturan dan pimpinan. Begitu juga dengan polisi. Sedangkan masyarakat, melakukan ini karena kebutuhan. Masyarakat butuh makan dan cari rezeki di sini. Sehingga itu, lebih baik kita cari solusi terbaiknya. Kita semua di sini bersaudara, janganlah kita saling berkelahi atau bentrok di sini,” kata Kapolsek Urban Kotamobagu Kompol Ruswan Buntuan, saat menengahi massa pedagang dan warga Gogagoman serta Satpol PP.
Mendengar imbauan dari Kapolsek Kotamobagu tersebut, emosi warga mereda. Rencananya segera dilakukan pertemuan lagi antara perwakilan warga dan Pemkot Kotamobagu untuk mencari solusi agar tidak timbul korban akibat polemik Pasar Senggol ini.
Sekretaris Asosiasi Pedagang Kaki Lima , Sofyan Bede mengaku akan tetap mendirikan pasar senggol, meski mendapar perlawanan dari Pemkot.
“Kami akan tetap membangun Pasar Senggol di Pasar 23 Maret, apapun yang akan terjadi. Kami sangat menyayangkan sikap pemkot yang sangat mendiskriminasikan kami sebagai warga Kotamobagu, terlebih sejak dikeluarkannya SK Walikota No. 77 Tahun 2017 dan surat himbauan tentang larangan menyewakan tenda/kanopi. Ada apa dengan ini, seharusnya pemkot lebih bijaksana,” kata Sofyan. (Tr-02)