KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM – Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) SPBU Kotobangon, Irawan Damopolii, memberikan klarifikasi terkait video keributan yang sempat viral di depan SPBU Kotobangun, sebagaimana unggahan akun facebook Gabriel, Jumat 22 Oktober 2021 kemarin.
Irawan menegaskan, bahwa keributan antrian tersebut bukanlah tanggung jawab pihak SPBU, karena itu terjadi 20 meter dari areal SPBU dan bukan antara konsumen dan petugas SPBU, tapi antar sesama konsumen.
“Jadi itu bukan tanggungjawab kami, sebab itu sudah keluar dari areal SPBU apalagi keributan itu antar sesama konsumen tidak melibatkan manajemen atau petugas SPBU,” sebutnya saat menghubungi detotabuan.com, Senin (25/10/2021) malam ini.
Pun demikian kata dia terkait tudingan bahwa petugas SPBU memprioritaskan pengisian BBM bersubsidi kepada sekelompok konsumen, juga itu tidak benar.
“Bagaimana mungkin kita main dengan Solar subsidi, sementara disini ada CCTV. Makanya jika ada masalah, baiknya konsumen menghubungi manajemen SPBU agar tidak terjadi miss komunikasi disini juga ada nomor saya selaku Humas,” tambahnya.
Irawan menegaskan, manajemen SPBU Kotobangon, bertindak sesuai aturan yang ditetapkan PT. Pertamina, kalaupun ada sedikit kekeliruan, maka pihaknya berjanji, akan memperbaiki hal itu demi kenyamanan pelanggan.
“Jadi tidak ada yang dilanggar, setiap konsumen hanya memiliki 1 kali kesempatan mengisi BBM bersubsidi setiap hari, jadi tidak ada kendaraan yang mengisi BBM bersubsidi secara berulang atau Ba Tap, apalagi main dengan Mafia Solar itu tidak benar,” tambahnya.
Diketahui, sebelumnya sempat viral sebuah Video siaran langsung berdurasi 39 detik yang diunggah akun Facebook Gabriel.
Video dengan Caption “Coba kase viral dulu ini pertamina. SOALNYA DORANG LEBEH PENTINGKAN OTO “BATAP” (MAFIA SOLAR). DARIPADA OTO” Xpedisi. #Bantu_Up_for_tamang_sopir,” telah dibagikan sebanyak 326 kali, dikomentari sebanyak 689 kali dan di like oleh 372 Nitizen.
Dalam Video itu terlihat, seorang pria yang disebut sebagai bapaknya, nyaris dihajar sekelompok orang, diduga karena memprotes sistem pengisian BBM Solar bersubsidi di SPBU Kotobangon. (**/Red)
