Peran Intelijen Daerah Harus Dimaksimalkan Dalam Mengantisipasi Konflik Sosial

0
113

BOLMONG,DETABUAN.COM— Sebagai bentuk antisipasi konflik sosial yang rawan terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Lembaga Pemantai Kinerja Publik (LPK2P) Bolmong menggelar kegiatan pertemuan bersama organisasi masyarakat (Ormas) di Bolmong.

Kegiatan yang mengambil tema ‘Baku Dapa Ormas’ itu digelar dalam rangka mengantisipasi konflik sosial di Kabupaten Bolmong, dan berlangsung Kamis (30/01), di Kedai Nafisha, Desa Lolak, Kecamatan Lolak.

Sebagai pembicara Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Bolmong Deker Rompas, Jurnalis senior yang juga Pemimpin Redaksi BMR Fox, Gusman Laeta.

Menurut, Asisten I Pemkab Bolmong Deker Rompas konflik sosial yang terjadi di Kabupaten Bolmong mayoritas tercipta akibat adanya dendam lama, pemilihan kepala desa, miras, lahan, penganiayaan dan konvoi iring iringan jenazah yang menggunakan knalpot racing sehingga melebar pada kelompok tertentu untuk melakukan aksi tawuran.

“Nah, adanya konflik mempengaruhi kinerja aparat desa termasuk kinerja pemerintahan tingkat Kabupaten. Upaya Pemerintah yang dilaksanakan dalam rangka meminimalisir potensi konflik sosial adalah melakukan pendekatan dan himbauan, utamanya di desa yang terindikasi rawan konflik salah satunya di wilayah Dumoga,” ucap Deker.

Ia mengaku, upaya yang dilakukan Pemkab Bolmong untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan memaksimalkan peran intelijen. “Walaupun wadah Kominda saat ini sudah tidak ada, dengan adanya Permendagri yang mengatur tentang Forum Kewaspadaan Dini Daerah, yang didalamnya mewadahi jajaran intelijen untuk masuk kedalam forum, sangat berguna dalam upaya cegah dini dan deteksi dini,” kata Deker.

Sementara itu Gusman Laeta menambahkan, terjadinya konflik lebih banyak dikarenakan adanya miskomunikasi serta maraknya penyebaran hoax di media sosial. “Masyarakat yang berkonflik cenderung mudah termakan berita atau info yang belum tentu valid kebenarannya serta tidak mengkroscek kembali fakta di lapangan,” katanya.

Gusman menuturkan, saat ini warga Bolmong terutama kalangan pemuda, sudah jarang lagi menerapkan nilai- nilai adat dan kebudayaan dalam kehidupan sehari- hari sehingga konflik sangat mudah terjadi. “Walaupun karena masalah sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama dan musyawarah,” katanya.

Meski begitu, Ia menyarankan supaya pemerintah daerah juga harus ikut berpartisipasi tidak hanya dalam penanganan konflik, tetapi dalam hal peningkatan literasi di masyarakat. “Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat lebih cerdas dalam mencerna informasi serta tidak terprovokasi dengan informasi yang belum jelas kebenarannya,” jelas Gusman.

Tokoh Masyarakat Bolmong, Zainal Mooduto yang hadir dalam kesempatan tersebut meminta agar penanganan konflik tidak cukup melalui peran pemerintah kepada masyarakat, akan tetapi harus menyeluruh kepada jajaran perangkat desa, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

Hal ini dikarenakan pelaku konflik lebih banyak dari kalangan pemuda yang masih mudah terprovokasi. “Adanya rencana kedatangan investor asing di Bolmong tentunya sedikit banyak akan menimbulkan reaksi di masyarakat yang pada akhirnya rawan terjadi konflik. Sebagai langkah antisipasi, perlu dilakukan kajian agar potensi kerawanan bisa dihindari,” tutur dia.

Diketahui dalam pertemuan tersebut muncul beberapa kesimpulan dan rekomendasti yaitu antisipasi konflik dengan penguatan budaya dan literasi sehingga kebiasaan toleransi, gotong royong serta kerukunan tetap terjaga.

Mendorong pemerintah untuk merancang Peraturan Daerah (Perda) Adat yang didalamnya memuat asas kebudayaan dan asas toleransi guna mencegah konflik.

Mendorong Pemerintah agar menindak ASN yang menyalahgunakan wewenang serta melakukan perbuatan berpotensi konflik.

Melakukan pengawasan dan kajian terhadap investor luar yang akan berinvestasi di Kab. Bolmong.

Mendorong Pemerintah agar memaksimalkan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat guna mencegah potensi konflik bernuansa agama/SARA.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut  LSM Inakor Bolmong,  LSM Garputala , Laskar Anti Korupsi Indonesia/LAKI Kab. Bolmong, FKUB Bolmong , Ketua PAC GP. Ansor Lolak, serta Ormas lainnya.(Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.