ADVETORIAL
BOLMONG,DETOTABUAN.COM– Pembangunan pusat pengeringan jagung atau Corn Drying Center (CDC) Perum Bulog, yang terletak di Desa Dulangon, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dimulai.
Mewakili Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, Sekretaris Daerah (Sekda) Tahlis Gallang resmi meletakkan batu pertama, Senin, (07/12/2020). Bangunan tersebut merupakan satu-satunya di Sulawesi Utara (Sulut).
Dikerhui, CDC yang dibangun itu nantinya berisi pabrik pengeringan jagung dengan 3 unit silo atau tempat untuk menampung jagung. Sekda Tahlis dalam sambutannya mengatakan, pemerintah sangat bersyukur atas hadirinya bangunan CDC. Sebab akan sangat membantu dalam mengelolah hasil petani jagung pasca penen.
“Ini peluang bagi para petani khususnya yang ada di Kabupaten Bolmong, dan pada umumnya yang ada di Bolaang Mongondow Raya. Nantinya hasil panen boleh langsung dijual di Bulog,” ungkapnya.
Lanjutnya, impian Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow agar Kabupaten Bolmong memiliki CDC saat ini sudah terealisasi. Selain itu, petani jagung sudah memliki jaminan saat panen. Ketika pasca panen dalam situasi apapun musim hujan sekalipun para petani yakin jagung mereka tidak rusak. “Ini yang paling utama hadirnya CDC di Bolmong,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pembangunan CDC tahap awal yang akan dibangun 3 silo. Untuk 1 silo saja memiliki kapasitas tampung 3000 ton. Sehingga dengan adanya 3 silo, bisa menampung 9000 silo sekali masuk.
Bahkan kata dia, hadirnya CDC di Bolmong, bukan hanya menampung produkis jagung yang ada di BMR, akan tetapi bisa dari daerah tetangga di luar BMR.
“Tentu semangat para petani untuk meningkatkan produksi jagung akan lebih besar lagi. Pemerintah yakin mulai tahun depan efek produksi jagung meningkat. Biasanya para petani dalam menanam jagung diukur karena masih binggung soal kondisi cuaca, terlebih soal harga. Dengan hadirnya CDC ini pasti akan meningkat,” bebernya.
Dia menambahkan, proyek tersebut dibangun di atas lahan hibah Pemkab Bolmong seluas 13 hektar. “Ibu Bupati sangat merasa senang sekali, karena impian beliau mulai direalisasikan. Dimana, ini merupakan janji Bpati kepada masyarakata ketika memasuki proses Pilkada. Beliau berani menjanjikan itu karena melihat permasalahan di tengah masyarakat, khususnya petani yang diperhadapkan dengan persoalan pasca panen,” ucapnya.
Kedepan kata dia, ketika CDC ini telah beroperasi, maka harga terkait komoditi pangan bisa memberikan efek kesejahteraan kepada para petani di Bolmong khususnya dan BMR pada umumnya.
“Sangat diharapkan Pemkab Bolmong adalah stabilitas harga yang bagus. Sehingga para petani jagung kita termotivasi terus untuk meningkatkan produksi. Kemudian, terkait dengan pasca panen itu, Bulog bisa memberikan jaminan bahwa jagung milik petani tidak rusak,” harap alumni STPDN Jatinangor Jawa Barat itu.
Sementara itu, Kepala Bidang Administrasi Keuangan Bulog Wilayah Sulut dan Gorontalo Noldi Ramayadi mengatakan, pembangunan CDC ini di Sulut satu-satunya hanya ada di Kabupaten Bolmong.
CDC yang dibangun itu kata dia, merupakan proyek terbesar yang hanya ada di Bolmong, dan Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua proyek tersebut memakan anggaran mencapai Rp 172,5 Miliar.
“Iya, pembangunan CDC di Bolmong ini bersamaan dengan pembangunan yang ada di Dompu Nusa Tenggara Barat, dengan total anggaran mencapai Rp 172,5 Miliar lebih. Untuk pembangunan CDC yang ada di Kabupaten Bolmong senilai 92.5 miliar. Dengan hadirnya CDC ini juga diharapkan akan mampu menjawab keluhan para petani dan menjaga kestabilan pangan,” pungkas Noldi. (Ind/Adve)