DETOTABUAN.COM.BOLMUT – Pengerjaan proyek pembangunan Pasar Rakyat Bintauna berbanderol Rp 6, 520.168.000, (Enam Miliar lebih), oleh PT. Karunia Jaya Sejati dikeluhkan.
Diduga kuat, proyek tersebut menggunakan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis (Spek), sebagaimana Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.
“Harusnya, pasir yang digunakan yang dari Desa Biontong, karena itu (Pasir) sudah lolos uji laboratorium, kenyataannya kontraktor pemenang tender menggunakan pasir dari Desa Minanga,” ujar salah satu warga, sembari meminta namanya dirahasiakan.
Pengawas Lapangan PT. Kurnia Jaya Sejati, Abdul Jalil tak membantah adanya informasi tersebut. Ia beralasan, mereka kehabisan stock.
“Proyek di Bolmut banyak, rata-rata perusahaan mengambil Pasir di Desa Biontong sehingga kami kehabisan stock,” kata Jalil.
Diambilnya langkah tersebut kata Jalil, dikarenakan proyek sudah mulai jalan. Namun ia memastikan, pasir di Desa Minanga juga sudah lulus uji Laboratorium sebagaimana Pasir di Desa Biontong.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Bolmut, Rahman Dontili menegaskan pekerjaan yang tidak sesuai spek dapat berdampak buruk bagi perusahaan. Ia berjanji akan segera meninjau proyek tersebut.
“Kami akan segera meninjau lokasi pembangunan pasar Bintauna,” singkatnya. (Eky)
Post Views: 61