Gubernur Yulius Apresiasi Toleransi Lintas Iman di Muswil PKB Sulut

oleh -34 Dilihat
oleh
Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus saat menghadiri Muswil PKB Sulut, Sabtu (13/12/2025)

Detotabuan.com,MANADO — Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Utara yang digelar di Swiss-Belhotel Manado, Sabtu (13/12/2025) siang, menghadirkan pemandangan yang jarang dijumpai dalam agenda politik nasional.

Forum resmi partai politik itu dibuka dengan doa beragama Kristen yang dipimpin Pendeta Renata Ticonuwu, sebuah simbol kuat toleransi yang mencerminkan wajah Sulawesi Utara sebagai daerah yang menjunjung tinggi kerukunan hidup antarumat beragama.

Momen tersebut sontak menjadi sorotan dan meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta Muswil. Di tengah dinamika politik nasional yang kerap diwarnai polarisasi, PKB Sulut justru menampilkan pesan sejuk.

Ketua DPW PKB Sulawesi Utara, Yusra Alhabsyi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kerukunan di Bumi Nyiur Melambai bukan sekadar jargon. Menurutnya, nilai toleransi telah menjadi praktik hidup sehari-hari masyarakat Sulut dan harus terus dirawat, termasuk dalam ruang-ruang politik.

“Kerukunan di Sulawesi Utara ini bukan slogan. Ini adalah nilai yang hidup, yang kami jalani bersama. Politik seharusnya menjadi ruang untuk memperkuat persaudaraan, bukan memecah belah,” ujar Yusra.

Gubernur Yulius Selvanus disambut Ketua PKB Sulut Yusra Alhabsy dan jajaran saat tiba di ruangan Muswil.

Dalam suasana penuh kehangatan, Yusra juga menyampaikan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru kepada seluruh umat Nasrani. Ucapan tersebut disambut tepuk tangan panjang dari para kader dan undangan yang hadir.

Pelaksanaan Muswil yang bertepatan dengan masa Adven dinilai sebagai momentum reflektif yang sarat makna kebangsaan. Nilai-nilai Natal seperti kasih, perdamaian, dan persaudaraan dipandang sejalan dengan semangat politik kebangsaan yang diusung PKB.

Ketua DPW PKB Sulawesi Utara, Yusra Alhabsyi saat menyampaikan sambutan.

Komitmen PKB Sulut untuk menjadikan perbedaan sebagai energi positif kembali ditegaskan dalam forum tersebut. Bagi PKB, keberagaman bukan sumber konflik, melainkan fondasi kokoh dalam membangun daerah dan memperkuat persatuan.

Pesan harmoni itu semakin kuat dengan kehadiran Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, SE, jajaran DPP PKB, serta pimpinan partai-partai Koalisi Merah Putih. Kehadiran lintas partai ini menjadi penanda bahwa semangat persatuan masih menjadi napas utama dalam kehidupan politik Sulawesi Utara.

Gubernur Yulius Selvanus dalam sambutannya memberikan apresiasi atas langkah PKB Sulut. Ia menilai pembukaan Muswil dengan doa lintas iman sebagai cerminan karakter masyarakat Sulut yang menjunjung tinggi persatuan dan saling menghormati.

“Apa yang dilakukan PKB Sulut hari ini mencerminkan jati diri Sulawesi Utara. Kita berbeda, tetapi tetap satu dalam semangat persaudaraan,” kata Gubernur Yulius.

Sejumlah kader PKB, termasuk dari wilayah Minahasa, mengaku terharu dengan suasana Muswil yang terasa inklusif dan penuh kekeluargaan. Mereka merasa dihargai dan dilibatkan secara utuh dalam forum partai, tanpa sekat identitas.

Di luar agenda strategis organisasi, Muswil PKB Sulut juga diwarnai interaksi hangat antarkader lintas daerah. Sesi kebersamaan yang terbangun menjadikan forum ini lebih dari sekadar pertemuan struktural.

Muswil PKB Sulawesi Utara pada akhirnya menegaskan satu pesan penting, politik tidak selalu identik dengan ketegangan. Dari Manado, PKB Sulut menunjukkan bahwa toleransi dan kerukunan hidup dapat menjadi napas utama dalam membangun politik yang beradab dan mempersatukan.

(Tio)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.