Terpilih Secara Aklamasi, Steven Kandouw Resmi Nahkodai KONI Sulut Periode 2020 – 2024

0
40

SULUT,DETOTABUAN.COM – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw terpilih menjadi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulut periode 2020-2024 dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) yang digelar di Manado, Sabtu (27/3/2021).

 

Terpilihnya Kandouw pada Musorprov KONI Sulut ini karena 37 Cabang Olahraga (Cabor) dan seluruh KONI Kabupaten dan Kota se-Sulut hanya mengusulkan calon tunggal atas nama Steven O.E. Kandouw kepada Tim Penjaringan Pemilihan Ketua Umum KONI Sulut. Dengan hanya satu calon, maka secara otomatis, Kandouw terpilih memimpin induk olahraga ini.

Adapun Ketua Umum KONI Sulut periode 2016-2020 yaitu Gubernur Olly Dondokambey tidak ikut sebagai kandidat.

Hasil keputusan Musorprov KONI Sulut ini disampaikan pimpinan sidang Harley Mangindaan di hadapan para peserta Musorprov.

Dalam sambutan usai terpilih, Kandouw menyampaikan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan para peserta Musorprov KONI Sulut 2021.

Kandouw pun menyampaikan Visi dan Misi-nya untuk membawa dan menjadikan KONI Sulut, selain untuk meraih prestasi, akan tetapi sebagai alat pemersatu masyarakat olahraga di daerah ini.

“Bagi saya, olahraga selain memberi banyak inspirasi, prestasi tetapi juga terutama membawa persatuan bagi bangsa dan negara Indonesia, khususnya persatuan kita di Sulut,” ungkap Steven Kandouw.

Ia menambahkan bahwa banyak orang seringkali terjebak dalam retorika, dialektika yang diakibatkan berbagai perbedaan.

“Yang bisa satukan kita adalah olahraga. Jadi KONI Sulut selain dorong meraih prestasi, mari kita utamakan persatuan,” ujar Ketua KONI Sulut terpilih ini.

Untuk itu, ia berharap insan olahraga harus menghilangkan batas-batas yang berlatar agama, suku apalagi politik.

“Dalam olahraga, kita benar-benar murni berprestasi dan bersatu untuk Sulut,” tandasnya.

Kandouw pun menegaskan beberapa poin penting untuk kemajuan KONI Sulut diantaranya;

Pertama, penyiapan bibit atlit yang mumpuni, terlatih dan bisa berprestasi di ajang nasional pun internasional.

“Kita sepakat untuk jangan lagi membeli atlit dari luar Sulut. Kita punya segudang atlit yang berjaya di Cabor apapun,” kata Kandouw.

Kedua, Pembenahan infrastruktur olahraga di beberapa tempat diantaranya Manado, Minut, Bitung, Minahasa.

Ketiga, Kesiapan SDM yang memiliki mindset yang bisa merangkul baik pengurus maupun atlit di semua Cabor.

Keempat, Anggaran untuk kegiatan olahraga dikelola KONI Sulut, dan tidak hanya terbatas pada instansi Dispora diantaranya anggaran untuk menuju PON Papua 2021.

Kelima, Iven setiap Cabor juga didorong selain untuk mempersiapkan para atlit untuk suatu iven yang lebih besar, akan tetapi juga untuk iven-iven daerah.

Keenam, Integritas yang harus dimiliki setiap pengurus Cabor olahraga untuk memenej anggaran yang dialokasikan, dan sikap terbuka terhadap pengelolaan anggaran.

“Soal anggaran ini, harus terbuka dan bisa diakses,” kuncinya.(Tio/Infotorial)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.