Oleh : Firasat Mokodompit,
(Loyalis Soeharto- Pegiat Kemanusiaan, Mantan Ketua DPW PKPB Sulut.
2000-2005).
Dua Puluh (20) Tahun Reformasi Gagal penuhi harapan rakyat, apa yang diperjuangkan kala itu, diendus dengan Mimpi Perubahan ternyata hanya Retorika yang menjadikan Indonesia semakin terpuruk, US Dollar capai angka tertinggi era Reformasi 14.200/ 1 US $, harga # Sandang- Pangan- Papan# tak terjangkau Rakyat kecil.
Daya beli rakyat sangat minim & Merosot, kesulitan ekonomi merajalela diberbagai sektor dan sendi kehidupan rakyat, harga produksi Gabah tekan petani, harga komoditi Kelapa( Kopra)- Cengkih-Pala – Jagung- Kedele TURUN DRAKTIS jelang lebaran, pengangguran Meningkat, Tenaga kerja Asing Unskill membludak, Narkoba Merajalela dan Teroris masuk hingga ke kampus dan para Politisi yg duduk sebagai anggota DPRD pun terlibat.
Miris melihat Realitas negeri Indonesia yang kita cintai ini, yang konon kaya SDA dan kandungan didalamnya, namun justru dikuasai Negara asing- Aseng.
Berbagai kebijakan pemerintah lakukan Stimulus Ekonomi hibgga Kebijakan kesekian , namun tetap saja Rakyat dihadapkan dengan Kenaikan Harga pokok kebutuhan rakyat hingga ke sektor harga BARITO ( Bawang- Rica- Tomat) nggak terbendung harganya, Naik semua.
Menjeritkah rakyat !!! iya namun tidak seperti jeritan para Politisi Senayan yg diekspose terus Media setiap langkah mereka, hingga masalah TAGGAR #2019GANTI PRESIDENPUN menjadi trend yg secara bahasa benar adalah #2019Pilih Presiden ujar ; Makhfud MD Ahli Hukum Tata Negara..
Namun jeritan rakyat naik nya 9 bahan pokok tadi siapa yg beritakan, tidak menarik dan memang kita dibiasakan TIDAK EMPATY terhadap keluhan rakyat, krn Jeritan itu tak miliki nilai Jual dibanding Issue masuknya ribuan tenaga aseng di Indonesia.
Semua stakeholders- Elit – Politisi – Pimpinan Parpol, ormas terjebak dalam TAGGAR #2019 GantiPresiden…….. hingga lupa hadiri sidang Paripurna putuskan Undang- Undang Tetoris yg sangat strategis dan lupa Rupiah Merosot, Lupa Harga Bahan Pokok Naik, Lupa urus kehidupan rakyat dan lupa NKRI dikuasai Bandar Narkoba dan Teroris.
Kejadian Bom Surabaya Ingatkan kita senua bahwa NKRI sedang Sakit, perlu terapi dan penanganan lebih serius dan Negara harus hadir.
@Suasana Bathin Rakyat Indonesia Hendaki Kembalinya Era Soeharto ( Orde Baru).
Tak bisa dipungkiri 20 tahun reformasi hanya menghasilkan KETIDAK PUASAN RAKYAT- KESULITAN RAKYAT, rakyat kecil katakan Refornasi Kebablasan, semua serba terbuka dan tak terkendali, didukung dengan kemajuan ITE & Digital- Android hingga semua serba transparan terbuka, hingga akses Para Nitizen- Milenia nimbrung sikapi berbagai hal yg tidak Proporsional, Hoaks- Ujaran Kebencian- Penistaan Agama- Teror Bom menjadi Trend tak terkendali.
Para Ulama Tokoh Agama Berpolitik Praktis, para Politisi banyak jadi Pelawak Tak Lucu, Para pejabat asyik dengan KORUPSI – GRATIFIKASI, menjadi OTT, bahkan lambaian tangan Kegembiraan nampak saat mrk digiring kemobil Tahanan berjaket Orange, tak berasa mereka itu KORUPTOR bahasa rakyat MALING- PAPANCURI bahasa manado.
Jika hari ini rakyat menghedaki suasana bathin era Kepemimpinan Jendral Besar Soeharto sangatlah wajar, karena mereka sudah #pengab- muak- stress# jalani kehidupan serba sulit tak terkendali, semua serba mahal dan para elit hanya bicara kepentingan partainya, kepentingan pilkada dan kepentingan Pemenangan Calon Presiden nya dan Caleg DPR RI- DPRD nya untuk 2019. Dgn tak mau tau Susah dan Sulitnya Rakyat hadapi kesulitan.
Sudah saatnya Rakyat Bersatu, sudah saatnya rakyat tentukan SIKAP POLITIK, sudah saatnya Rakyat Berdaulat untuk satu tujuan Mulia, Kembalikan Suasana Era Kepemimpinan Soeharto, dengan tekad dan semangat Kembalikan Hak Rakyat sesuai undang- undang 1945 pasal. 33 ayat 1-2-3.
Rakyat harus Bangkit, Rakyat harus Berdaulat, Rakyat harus Bersatu,
Rakyat harus Bergerak,
Rakyat harus Tentukan Pilihan,
Tidak ada kata MENYERAH, Kehidupan ini semakin sulit Bung !! Jangan gadaikan raga kita Berpasrah, apapun kita miliki Spirit, kita miliki Ikhtiar, kita miliki Allah SWT yg bisa tuntun KEBANGKITAN DAN KEBERSAMAAN KITA.
Menyerah adalah Pengkhianatan terhadap Komitnen kpd Rakyat, jangan pernah Menyerah, jika kemudian masih ada wadah dan harapan kita untuk Bersatu- Bergotong royong- gapai Cita Bersama menuju Kesejahteraan Rakyat Indonesia.
@ Semangat Baru Berkarya Keluarga Cendana ; Kesyukuran & Tantangan – Harapan Kedepan.
Tampilnya Hutomo Mandala Putra Soeharto, dalam kanca politik nasional merubah Konstalasi Politik Nasional, semua elit tidak memparkirakan itu, hingga lolos dua partai dlm kendali keluarga Cendana Partai Berkarya & Partai Garuda.
Kami para Loyalis Soehartois ( Penerima Bea Siswa Super Semar) bersyukur, Keluarga CENDANA TURUN GUNUNG PENUHI HARAPAN RAKYAT, dan harapan inipun 2004 sudah terpatri melalui PKPB yg dlm pileg 2004 Mendapatkan 17 Kursi DPRD Kab Kota se Sulut dgn akumulasi suara hampir 100 ribuan. Ini menunjukkan Taste Case 2004 Berhasil konteks sulut walau nasional tidak capai 2% Parlement Threshold. Namun Tampilnya nya Mbak Tutut 2004 Ke Desa Warembungan Minahasa dan Maasing Kota Manado sangat didambakan dan dielukkan Rakyat Sulut, hingga hasilkan 3 Kursi Anggota Dewan Manado untuk kiprah partai baru dan 14 Kursi Kab Kota.
Namun kehadiran dua partai yg dibidani Cendana ini berimplikasi para Aktifis 1998 lakukan dua kali pertemuan nasional di Bogor dan Jakarta yg hasilkan plan Silaknas 7 july 2018 di Monas jkt yg hadirkan Presiden Jokowi, kita tunggu apa maunya mereka.
Dalam tulisan ” BISNIS KELUARGA CENDANA ” Oleh Imam Brontoseno 17 Juni 2018 (Forward) Nampak sinisme mengangkat keberadaan Bisnis Keluarga Cendana, ini yg kita semua harus antisipasi kedepan, karna tidak menutup kemungkinan para aktifis 1998 dlm Deklarasinya di Monas nanti akan sampaikan PENOLAKAN TAMPILNYA KELUARGA CENDANA DALAM KANCA POLITIK NASIONAL.
Apapun kita harus sudah siap dengan Konsep dan Counter Issue yg sengaja di dengungkan kelompok aktifis 1998 itu, mereka Sinis, mereka Serang kita, mereka Kritisi keluarga Cendana karna mereka KETAKUTAN KEBANGKITAN TRAH CENDANA DALAM POLITIK NASIONAL.
Apalagi Dukungan rakyat kepada Partai Berkarya tak terbendung.
Eskalasi politik inilah maka kelompok aktifis 1998 khususnya yg berada di parlemen pada KETAKUTAN tak dapat dukungan lagi rakyat, dan tidak bisa dipungkiri PDIP adalah partai yg sangat berkepentingan tuk serang kita karna sejarah kelam.peralihan kekuasaan Orde lama ke Orde Baru.
Jika kemarin SHS Mbak Tity Soeharto bergabung masuk Partai Berkarya pimpinan HMP dan nyatakan Mundur dari Partai Golkar, sempat timbulkan pernyataan keprihatinan dan Menyayangkan mundurnya Mbak Tity oleh sosok Erlangga Hartarto Ketum dan Dedengkot PG Akbar Tandjung, dimana kedua tokoh memprakirakan suara Golkar akan Anjlok diwilayah Jawa, secara khusus Yogyakarta daerah Pemilihan Mbak Tity2 yg tentu kedua petinggi Golkar ini merasakan suara Golkar akan anjlok.
Nah jika kemudian Mbak Tutut (SHR) akan.mengikuti langkah adiknya masuk dan bergabung di Partai Berkarya maka sesuai analisa lembaga Survey suara Pemilih 2019 untuk Pileg di Jawa dipastikan mendapat suara Signifikan diatas 4 % Parlement Threshold.
Bagi penulis, langka tiga Putri- Putra Soeharto ini harus Menyatu dan Tanpil di kanca Politik Nasional, dan suatu KEHARUSAN MENJAWAB KERINDUAN RAKYAT INDONESIA, ini.langkah politik Elegant, dan Harus !! Rakyat sudah terlalu lama nenunggu Monentum Turun nya Full Tim Keluarga Cendana, dan 2019 inilah saat yg paling Pas dan Tepat.
Mbak Tutut tampil Nyaleg DPR RI JAWA TIMUR – mbak Tity tampil nyaleg DPR RI Jawa Tengah dan Mas Tommy HMP tampil nyaleg DPR RI Jawa Barat. Ditopang dengan para Loyalis lain nya dan Jajaran DPP Partai Berkarya Jend Tni Purn.Djoko Santoso – Priyo Budi Santoso(Sekjen), Zen Ahmad dan lain-lain, para politisi dan Ulama Kyai di daerah yang berpeluang raih suara di provinsi dan masing-masing dapil.
Partai Berkarya harus menjadi Partai Pemersatu Rakyat Indonesia, menjadi Partai Terbuka, Partainya Anak Muda Milenia, Partai Solusi Kesulitan Rakyat, Partai yang Mampu Ciptakan Lapangan Kerja, Partai yang Mampu Implementasi Gagasan Besar dan Pikiran Jendral Besar Soeharto, dan menjadi Partai Rakyat Milik Rakyat.
Bagi Mbak Tutut dan keluarga Cendana kiprah Berkarya ini adalah IBADAH – Amar Makruf Nahi Mungkar, Selamatkan Rakyat Indonesia, bagi kami RAKYAT INDONESIA adalah MOMENTUM KEBANGKITAN KELUARGA CENDANA, bahwa Suasana Bathin rakyat untuk ” KEMBALIKAN SUASANA KEBANGSAAN KEPEMIMPINAN ORDE BARU ADALAH SUATU TUNTUTAN RAKYAT YG HARUS DIJAWAB PUTRA- PUTRI JENDRAL BESAR SOEHARTO.”
Jika hari ini penulis bisa sumbang pikir dan sumbang saran, maka Tiga hal yang perlu disampaikan :
1. Konsolidasi Partai Berkarya harus dilakukan secara AKTIF – Masif – Terstruktur dengan kedepankan AD / ART, Taat Azas dan Satu Komando.
2. Antisipasi Gerakan pemutar balikan Sejarah, terutama Kelompok Aktifis 1998 dan PDIP, dgn siapkan Tim Media Handal dan Tim Survey yg terus Gaungkan Kinerja Partai Berkarya serta Membentuk Tim Media Counter Issue Negatif yg sengaja dilakukan oleh oknum Aktifis & Politisi Anti Orde Baru.
3. Hindari kita semua Partai Berkarya dan Ormas Sayap untuk ikut ikutan Kampanyekan #2019GantiPresiden….yang diendus PKS & Gerindra, karena sangat tidak Menguntungkan kita Partai Berkarya, jangan habiskan Energy kita untuk sikapi hal tak Perlu, jika kemudian diantara Ketiga Trah Cendana ada yang dilamar untuk WAPRES2019 Kesyukuran dan kita tunjukkan dengan Kinerja dan Kerja Keras MENANGKAN.PARTAI BERKARYA !!; Semoga.
#PartaiBerkaryaMilik Rakyat
#PartaiBerkaryaPartainyaKawulaMudaMilenia
#PartaiBerkaryaAdalahKITA..!!!