SULUT,DETOTABUAN.COM – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang diwakili Karo Ekonomi Hanny Wajong menghadiri peringatan Nuzul Quran 17 Ramadhan 1442 H di Masjid Raya A. Yani Manado, Rabu (28/4/2021).
Nampak hadir perwakilan Forkopimda Sulut, PHBI Sulut, Ketua MUI Sulut, para tokoh agama dan tokoh masyarakat dan pembawa Hikmah Nuzul Qur’an Rifai Bolotio.
Pada kesempatan itu, Karo Ekonomi membacakan sambutan Gubernur Sulut yang mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan memperingati Nuzul Qur’an 1442 H.
Gubernur Olly mengatakan bahwa Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan termasuk Tarawih Berjamaah, memiliki berjuta makna dan berjuta berkah bagi siapa yang dengan sungguh-sungguh dan ikhlas menjalankannya. Ibadah Puasa adalah salah satu perjuangan iman dalam melawan segala perkara duniawi, yang mampu menyesatkan pribadi umat.
“Dengan tujuan utama adalah untuk menciptakan manusia yang bertaqwa sehingga bisa mendekatkan diri dengan Allah tanpa adanya sekat pemisah,” katanya.
Dalam konteks itu, menurut Gubernur Olly maka Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan termasuk Tarawih hendaknya tidak dimaknai hanya sekedar rutinitas tahunan untuk menahan lapar dan dahaga atau hawa nafsu duniawi, akan tetapi lebih dari itu adalah media bagi Umat Islam untuk berlomba-lomba mengalahkan sifat duniawi dan menaburkan benih-benih kebaikan bagi sesama.
Karena itu, momentum Ibadah Puasa hendaknya dijadikan sebagai wahana untuk memperbanyak taubat, meningkatkan dan memperkokoh keimanan, mempertebal cinta kepada Allah dan sesama, serta semakin meningkatkan kebajikan dan silaturahmi.
Disisi lain, dipahami pula bahwa di setiap tanggal 17 Ramadhan Umat Islam diingatkan akan peristiwa yang sangat penting, yaitu Nuzul Qur’an, sebagai peristiwa awal turunnya ajaran-ajaran Allah yang dikenal dengan Al-Qur’an.
Melalui peristiwa ini, eksistensi
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam menjadi sangat penting bagi Umat Islam, karena lewat perantara Rasulullah, maka Umat Islam dapat menikmati kabar gembira yang sedianya menghentar pada kehidupan yang sejahtera di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak.
Dalam pemaknaan demikian, dapat dikatakan, peringatan Nuzulul Qur’an bukanlah seremonial, melainkan mengandung makna iman yaitu bagaimana kita memahami hukum dan fungsi utama diturunkannya Al-Qur’an. Karena itu, kepada seluruh Umat Islam diajak untuk memahami bagaimana Allah memperingatkan Umat lewat ajaran-ajaran-Nya sebagai sebuah keharusan, karena Al-Qur’an merupakan pedoman hidup yang konsep-konsepnya selalu relevan dengan problematika yang dihadapi manusia.
Menjadi harapan, peringatan Nuzul Qur’an akan menjadi momentum efektif sebagai solusi terhadap tantangan global yang makin kompleks.
Lebih jauh, melalui momentum ini, Gubernur Olly mengajak seluruh Umat Islam untuk kedepannya terus bersama-sama menciptakan harmonisasi kehidupan yang rukun dan damai, kehidupan yang dilandasi rasa kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan, yang terbingkai erat dalam tekad dan komitmen untuk memberikan karya dan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara, utamanya bagi Bumi Nyiur Melambai tercinta. (Infotorial/Tio)