Dihadapan Menko PMK, Wali Kota Paparkan Program yang Dilakukan Pemkot Tangerang dalam Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

oleh -677 Dilihat
oleh

DETOTABUAN,TANGERANG – Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah memaparkan program – program yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di hadapan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia.

Pada acara Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota tersebut, Arief menjabarkan program penanganan stunting dilakukan mulai dari langkah preventif hingga kuratif sejak pasangan pra nikah hingga proses tumbuh kembang 1.000 hari pertama kehidupan bayi.

“Intervensi dilakukan mulai dari edukasi bagi remaja, pelatihan dan pendampingan oleh kader hingga pelayanan balita stunting,” beber Wali Kota dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy secara daring, Jumat (3/2).

Dengan program dan penanganan tersebut, lanjut Wali Kota, angka stunting Kota Tangerang berdasar pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 berada di angka 11,8, dimana angka tersebut lebih rendah dibanding angka Provinsi Banten dan standar nasional.

“Target kami angka stunting di Kota Tangerang bisa ditekan hingga di bawah 5,” jelasnya.

Sementara terkait kemiskinan ekstrem, Arief menerangkan angka kemiskinan ekstrem Kota Tangerang pada tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem 0,75 sedangkan pada tahun 2021 berada di angka 1,6.

“Kami usul agar pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran daerah yang bersumber dari BTT,”

“Agar prosesnya bisa lebih cepat dan segera disampaikan kepada masyarakat yang kurang mampu,” beber Wali Kota.

Menanggapi Wali Kota, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan program dan juga inovasi yang telah dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam penanganan stunting dan kemiskinan tergolong baik dan harus direplikasi oleh daerah lain.

“Angka kemiskinan yang saat ini sudah di bawah satu persen juga bagus, sehingga untuk menjadi nol persen menjadi sangat mungkin,” tutup Muhadjir. (***/Waskito)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.