BOLMUT, DETOTABUAN.COM – Masalah kekurangan gizi maupun gizi buruk yang dialami Balita nampaknya perlu menjadi perhatian serius pihak terkait. Seperti yang dialami di Kab Bolmut, melalui data Dinas Kesehatan (Dinkes), tercatat sebanyak 130 (Seratus Tiga Puluh), Balita saat ini mengalami kurang gizi (Gizi Buruk).
Dari keterangan yang disampaikan Kadis Kesehatan (Dinkes) Bolmut dr Jusnan Mokoginta MARS. Sesuai data Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskes) di enam kecamatan di Kab, Bolmut, tercatat sebanyak 130 balita mengalami kekurangan gizi.
“Dinkes sudah berupaya maksimal, namun terkadang kasus ini (Kekurangan gizi dan gizi buruk), disebabkan adanya penyakit ikutan atau penyerta,” Katanya.
“Ratusan balita yang alami kekurangan gizi saat ini mendapat pengawasan ketat dari Dinas Kesehatan Bolmut,” Ujar Jusnan.
“Secara umum kurang gizi disebabkan oleh banyak faktor. Namun, mayoritas dari temuan kasus di Bolmut disebabkan oleh tingkat ekonomi dari keluarga balita,” Ungkapnya.
Jusnan menjelaskan, faktor ekonomi sangat berpengaruh pada asupan gizi yang diberikan pada balita. Oleh karena itu, Dinkes akan lebih gencar lagi dalam memaksimalkan fungsi posyandu dalam memantau perkembangan kesehatan balita.
“Pihak Dinkes Bolmut, saat ini masih belum maksimal dalam mengatasi kurang gizi ini, disebabkan anggaran yang diberikan hanya sedikit,” Keluhnya
“Namun Dinkes akan tetap berusaha menangani masalah ini, meski keterbatasan anggaran kami telah menugaskan para petugas kesehatan di puskesmas dan kader posyandu untuk turun langsung ke lapangan guna mendata dan memantau kesehatan balita,” Imbuh Jusnan. (Eky).
