Oleh : Firasat Mokodompit,SE (Stafsus Gubernur Bidang UMKM/IKM)
SALAH satu daya tarik Marketing Product adalah PACKAGING ( Kemasan). Maka berlomba lomba pelaku usaha UMKM/IKM SULUT untuk lakukan pembenahan produk dengan kemasan memadai, begitu kemasan bagus, harus diikuti dengan sertifikasi label halal, BPPOM, HAKI, Product Higienis, KADALUARSA tuk product makanan, barkot harga,hingga standarisasi produk.
Jika sudah terpenuhi standarisasi diatas, pelaku usaha baru bisa dikatakan NAIK KELAS, yang secara bertahap Go Sulut, Go Nasional dan Go Internasional.
Pemerintahan ODSK telah memberi kemudahan dengan Regulasi berbagai perizinan yaang sifatnya gratis, dimana untuk UMKM/IKM tertentu diberikan stimulus Disperindagkop UKM, memfasilitasi untuk dibiayai instansi tehnis. Ini terobosan yang harus dimanfaatkan pelaku usaha dimana Pemprov hadir membantu kemudahan itu.
Tuntutan pasar hendaki seluruh produk harus bersertifikasi, untuk itu dibutuhkan kesiapan pelaku UMKM, hadirnya pemprov jadikan peluang kemudahan dan ami sebagai MATA TELINGA GUBERNUR, memastikan Program visi misi ODSK sampai dan dirasakan pelaku usaha.
Selaku staf khusus kami bukan EKSEKUTOR, karena instansi tehnislah harus bergerak proaktif jemput bola untuk MELAYANI. Namun kami memastikan Pemprov hadir pada pelaku usaha dan lakukan PEMBINAAN hal terkait Kualitas Produk, dapur Processing hingga semua berproduksi berdasarkan standarisasi produk unggul.
Dalam istilah keseharian, kami membina dan menyiapkan produk, Bidang Pariwisata adalah Pasarnya, olehnya kolaborasi bidang UMKM dan Pariwisata seperti setali tiga uang, dimana Produk dan pasar harus bersinergi.
Phillips Kohler dalam tulisannya mengatakan, PRODUCT UNGGULAN ADALAH DAYA TARIK PASAR, hingga tuntutan pasar harus dijawab dengan hasilkan Produk unggulan.
Pelaku Usaha UMKM IKM SULUT yang terdaftar 381.000 ini belum semuanya miliki PERIZINAN SESUAI TUNTUTAN PASAR. Nah, dalam rangka pembinaan itulah Pemprov dan dinas tehnis lakukan berbagai terobosan beri KEMUDAHAN URUS IZIN.
Bisa dikatakan ada 300 produk UMKM yang saat ini berbenah terus tuk capai target Produk Unggul, dimana mereka memperbaiki kualitas produk dan kemasan serta berupaya PENUHI tuntutan pasar.
KONDISI KEMUDAHAN AKSES PERBANKAN BAGI PELAKU USAHA UMKM IKM SULUT.
Dari kunjungan koordinasi Stafsus dengan Pinwil Bank Indonesia dan Pinwil BRI banyak masukan disampaikan, dimana Bank Indonesia selama ini, telah memberi kontribusi langsung pada pelaku usaha melalui 2 hal ;
1. Bank Indonesia lakukan Penelitian dan Kajian komoditi unggulan sulut, dimana hadirkan expert internasional dan nasional dengan biaya besar hadirkan hasil penelitian & Pengembangan untuk komoditi unggulan sulut yang bisa dijadikan referensi Pemprov dan pelaku usaha sulut.
Dan saat ini pihak BI focus menciptakan MARYOTO baru, sosok fenomenal miliki KOPETENSI luar biasa dalam upaya tingkatkan SDM.
2. Melalui Program Sosial Bank Indonesia PSBI telah membantu 5 usaha Pengelolaan Kopi di Bilalang kota Kotamobagu. sejak 2016 hingga kini seluruh peralatan pengelolaan Kopi biji hingga bubuk disiapkan beserta tempat pengelolaannya (DAPUR PROCESSING).
3. Bank BRI melalui dana CSR akan memfasilitasi program pelantikan peningkatan SDM PELAKU USAHA dalam PEMASARAN DIGITAL BANGKING DAN PENGELOLAAN FINANCIAL USAHA MIKRO.
Semua upaya dilakukan.pemprov tidak lain untuk meningkatkan nilai tambah pelaku usaha UMKM IKM SULUT.
Dengan terobosan GUBERNUR hadirkan KEK Pariwisata Likupang ini wujud membuka PASAR PELAKU USAHA. kita harus manfaatkan momentum ini, karena selain menjadi Destinasi Pariwisata ke 5 juga miliki impact MULTIPLAYER EFEK PEREKONOMIAN SULUT BERKEMBANG. Dimana, seluruh Stakeholder pelaku.usaha bisa memanfaatkan.peluang pasar ini kembangkan usianya.
Semoga.