Persentase Capaian Kunjungan Ke Posyandu Masih Rendah, Sekda : Ini Masalah Yang Serius

0
55
Sekda Kotamobagu Sofyan Mokoginta dalam kegiatan Diseminasi dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Kajian dan Analisa Kasus Stunting tahun 2023 Kamis (2/11/2023). (Foto : Ida/Detotabuan.com)

KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM-Persentase capaian kunjungan ke Posyandu oleh Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu masih sangat rendah.

Hal ini sangatlah disayangkan Pemerintah Kota (Pemkot) yang secara tegas disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu Sofyan Mokoginta saat membuka kegiatan Diseminasi dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Kajian dan Analisa Kasus Stunting tahun 2023 Kamis (2/11/2023) kemarin di Hotel Sutan Raja.

“Ini masalah yang serius, perlu upaya untuk meningkatkan kunjungan ini,” tegas Sofyan.

“Pemerintah wajib memberikan akses pelayanan terhadap masyarakat dalam berbagai bidang seharusnya 100 persen. Kalau capaian layanan kita baru 40an persen, ini masih sangat jauh. Bagaimana percepatan penanganan stunting bisa teratasi kalau kunjungan ke Posyandu saja masih sangat rendah,” ungkap Sofyan.

Tahun 2024, Pemerintah pusat menetapkan target stunting 14 persen dalam RPJMN. Sementara berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kotamobagu berada di angka 22,9 persen.

Menurut Sofyan, dari laporan yang diterimanya, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Kota Kotamobagu dari tahun ke tahun menurun, dimana data ini akurat by name by address, sehingga sangat mudah dalam melakukan intervensi penanganan stunting karena sasarannya jelas.

” Ini berkali- kali saya ingatkan dalam pertemuan tentang penanganan stunting, bahwa Kota Kotamobagu masih sangat jauh dengan target Pemerintah Pusat lewat RPJMN yaitu 14 persen pada tahun 2024. Kita butuh upaya dan kerja keras secara bersama dari perangkat daerah yang didukung berbagai elemen masyarakat,” ujarnya.

“Ini tentu berkat kerja keras berbagai pihak dalam melakukan pengukuran terhadap sasaran balita yang pada tahun 2023 ada sebanyak 7.248, dimana pada bulan Agustus sudah mencapai 89,4 persen. Ini saya minta agar bisa terus dimonitoring dan dievaluasi, dengan begitu pola intervensi kita akan tepat sasaran. Kepada para Camat, Lurah dan Sangadi saya minta agar proaktif untuk kerjasamanya dalam penanganan stunting di wilayah masing- masing,” pungkasnya.

(Ida)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.