BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Bupati/Wabup.red) Kabupaten Bolaaang Mongondow, dipastikan akan digelar 2017 mendatang, sejumlah prediksi mulai bermunculan soal siapa-siapa nantinya yang bakal maju dalam kontestasi politik lima tahunan itu.
Salah satu politisi senior Golkar Sulut, Firasat Mokodompit, SE bahkan memprediksi, hanya ada tiga bakal calon yang akan maju, hal ini kata dia, jika melihat dari komposisi partai dan perolehan kursi legislatif yang ada saat ini.
Beberapa partai dengan perolehan kursi terbanyak pada pemilihan legislative 2014 lalu, diyakini akan menjadi motor penggerak untuk menentukan langkah koalisi penentu calon yang akan diusung, diantaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar (PG) dan Partai Demokrat.
Firasat menjelaskan, dari amatan lapangan dan penegasan beberapa Partai Politik, bisa jadi koalisi PDIP, PAN dan PG paling ditakuti, apalagi PDIP merupakan partai pemenang Pileg 2014, sementara Ketua DPC PDIP Bolmong Yanny Ronny Tuuk STh MM, terinformasi legowo tetap pada posisi papan dua.
“YRT (Yanny Ronny Tuuk) jadi yoker cari par, sebab posisi beliau paling aman, selain PDIP partai pemenang, juga beliau ketua partai dan legowo tetap pada posisi wakil, sehingga, Djelantik Mokodompit, Salihi B Mokodongan, Anugerah Didi Moha, Limi Mokodompit dan Ichdar Damogalad, bisa saja akan gunakan perahu koalisi tiga partai ini,” terang Firasat.
Namun kata dia, yang perlu diantisipasi, jika terjadi ketidaksepahaman dengan PDIP dan PAN, bisa jadi PG akan keluar dari koalisi diatas, dan bergabung dengan Partai Demokrat, NasDem, PKB dan PKS.
“Dipastikan factor Jefry Tumelap dan Yusra Alhabsyi akan jadi penentu koalisi ini, kemungkinan figure yang akan diusung papan satu adalah Sukron Mamonto, Ichdar Damogalad atau Aditya Didi Moha, begitu juga PKB-PD bisa jadi Yusra-Jefry,” ujar Firasat.
Nah, kemungkinan terakhir adalah koalisi Partai Gabungan (Pargab), dimana partai yang tidak masuk koalisi diatas, atau partai yang tidak memperoleh kursi pada Pileg 2014, bergabung untuk menentukan calon.
“Tergantung siapa yang nanti akan menggunakan Pargab ini dalam kontestasi Pilbup, Selain Pargab, masih ada kemungkinan bakal calon lainnya yang akan maju dari jalur independent, ini juga harus diwaspadai kandidat lain,” tuturnya.
Meski demikian lanjutnya, perlu dicermati bahwa Salihi B Mokodongan dan Yanny R Tuuk (Incumbent), tidak mungkin lagi bersatu atau melanjutkan kebersamaan, selentingan kabar bahwa keduanya tidak lagi mesra dua tahun terakhir ini, namun semua bisa berubah sesuai kepentingan, karena politik adalah seni memainkan kepentingan, jadi bisa saja dalam hitungan detik semua berubah.
Disisi lain kata dia, keinginan masyarakat tentu mencari dan memilih yang terbaik tuk bolmong 5 tahun kedepan, semua stackholder bisa berperan masing-masing dan mengelus jagoannya. Namun perlu diingat, Pilkada bukan segalanya, jangan hanya karena ingin berpartisipasi dalam Pilkada lantas persaudaraan hancur karena Gibah, Fitnah, ganti akun medsos kemudian melontarkan kata kata tak senonoh, dengki atau saling menjelekkan kandidat, yang belum tentu menang dan terusung dalam kontestasi Pilbup ini.
(Tio)