NASIONAL, DETOTABUAN.COM – Panitia musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golongan Karya mengusulkan setiap calon ketua umum Partai harus membayar Rp20 miliar untuk dapat dipilih. Mahar itu digunakan untuk mendanai opersional gelaran Munaslub.
Pengamat politik Gun Gun Heryanto mengatakan, adanya usulan mahar caketum Partai Golkar akan merugikan partai berlambang pohon beringin. Syarat mahar caketum membuat Munaslub Golkar tidak demokratis.
“Bagaimana jika ada orang baik, dia punya kemampuan punya kapabilitas tetapi tidak punya uang mau maju karena di awal terganjal mahar Rp20 miliar sehingga tidak bisa berkompetisi,” kata Gun Gun pada wartawan.
Mahar caketum jelas akan merugikan Partai Golkar. Gun Gun bilang, jika usulan mahar caketum Rp20 miliar disetuju akan menimbulkan kesan Partai Golkar hanya untuk kelompok berkantong tebal. “Kuasa yang dimiliki Golkar adalah kuasa yang dimiliki elite,” ujarnya.
Menurut Gun Gun, Golkar seharusnya memanfaatkan Munaslub untuk membangun persepsi positif. Sebab, elektabilitas dan akseptabilitas Golkar pada Pilkada serentak 2015 menurun.
“Sekarang ada momentum untuk rebranding. Seharusnya yang dilakaukan di Munaslub adalah memebangun persepsi positif, caranya membangun atmosfer Munaslub yang demokratis,” jelas Gun Gun.
Sebelumnya, Anggota Tim Sukses Calon Ketua Umum Golkar Ade Komarudin, Ahmadi Noor Supit mengatakan usulan mahar caketum merupakan gagasan dari Steering Committee (SC) Munaslub. Selain membiaya perhelatan Munas, angka itu akan digunakan sebagai biaya transport para peserta Munaslub.
Supit mengaku, pihaknya merasa keberatan dengan angka sebesar itu. Terlebih mayoritas calon yang akan maju adalah anggota DPR. “Kalau calon-calonnya misalnya anggota DPR, ini bisa menjadi fitnah lagi,” tandas dia.
Sejumlah calon ketua umum yang disebut akan bertarung adalah Setya Novanto, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Aziz Syamsudin, Idrus Marham dan Syahrul Yasin Limpo.(metro)