KOTAMOBAGU, DETOTABUAN.COM – Kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dalam rangka penyusunan RP2KPKP (Rencana Penanganan, dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan) di Sutan Raja Hotel Kotamobagu, Kamis (13/10) dibuka Wali Kota Tatong Bara.
Kegiatan tersebut, merupakan salah satu upaya Pemkot untuk mendukung pencapaian target nasional yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional yakni Universal Acces (100-0-100) yang terdiri dari program pengembangan permukiman berkelanjutan untuk mencapai 100% akses air minum,mengurangi kawasan kumuh hingga 0% dan 100% akses sanitasi untuk masyarakat.
Dan sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019, pemerintah pusat melalui dirjen cipta karya telah berkomitmen untuk dapat mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan; khususnya yang ada di wilayah perkotaan. Melalui pelaksanaan program Kota tanpa kumuh, dan program penanganan kawasan pemukiman kumuh di perkotaan.
“Karena itu, melalui diskusi ini, saya berharap program kotaku tanpa kumuh di Kota kotamobagu akan berada pada angka 0%,” ujar Tatong.
Interfensi dan perhatian yang kuat dari pemerintah pusat dan provinsi dalam menyamakan program yang telah di gagas pemerintah pusat, lanjut Tatong, yaitu penyamaan 100-0-100, akan membuat anggaran yang didapat lebih besar dan lebih fokus ke daerah.
“Saya harapkan dari diskusi ini, kita bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung program ini,” demikian Tatong.
Hadir dalam kegiatan tersebut, sejumlah Kepala SKPD di lingkup pemerintah kota kotamobagu, para narasumber DR.Feronica Kumurur selaku tenaga ahli Pendamping penyusunan rencana penanganan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan, Alfrits Makalew,ST.MSi mewakili kepala Satker (PPKP) Perkotaan Pengembangan kawasan Permukiman Provinsi Sulut, para lurah/sangadi se kota kotamobagu serta para peserta (udi)