BNN Bolmong Amankan Satu Pengedar Narkoba Kelas Kakap yang Berkedok Sebagai Petani Nenas

0
277

BOLMONG,DETOTABUAN.COM Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus berupaya makasimal dalam tanggungjawab pemberantasan peredaran narkotika di Bolmong.

Buktinya, akhir bulan lalu, Petugas BNN Bolmong berhasil membongkar aksi pengedar narkotika kelas kakap, yang berkedok sebagai petani nenas yang diketahui warga Desa Wangga, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolmong. Pelaku IP (nama samaran) itu dikenal sebagai petani nenas yang sukses.

“Berkedok sebagai petani nenas, ternyata ia adalah pengedar narkoba kelas kakap,” kata Kepala BNN Kabupaten Bolmong AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo dalam konferensi pers di Kantor BNN Bolmong, Desa Mongkoinit, Kecamatan Lolak, Selasa (17/12).

Menurut Setiawan, IP dikenal lihai, pasalnya berkali kali ia lolos dari buruan pihaknya.  Kata dia, pernah pelaku dikepung di suatu hotel tapi berhasil lolos. Aparat kesulitan menangkap IP lantaran ciri – ciri fisiknya tak diketahui. “Tak ada yang tahu siapa dia, nanti pas ditangkap baru wajahnya diketahui,” kata dia.

Ia bercerita aparat yang menangkap IP menyamar sebagai pegawai kecamatan. Waktu itu pihaknya juga masih samar-samar tentang ciri fisik pelaku. Kala itu, IP menduga polisi sebagai debt collector. Ia akhirnya dicokok tanpa perlawanan.

“Kami juga kesulitan cari baramh bukti, untung saja berhasil didapat, kami peroleh di rumahnya. Ia hanya petani desa tapi sungguh luar biasa, kami dibuat pusing olehnya, penangkapan tersebut adalah satu – satunya pada tahun ini, ada banyak kasus tapi kami tidak bisa tangani semuanya. masalahnya kekurangan anggaran,” kata dia.

Selain kekurangan anggaran, hal ini karena BNN Bolmong memang hanya diberi porsi satu kali penindakan dalam setahun. “Kami dibatasi dengan anggaran. Anggaran yang ada hanya untuk porsi satu kali penindakan dalam setahun. Dan kami membuatkan laporan penindakan itu,” kata dia.

Selebihnya, kata dia, hanya berada pada fokus pencegahan dan rehabilitasi. Di antara yang dilakukan jelas dia, yakni pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan, yang bekerja sama dengan instansi-instansi terkait. “Di antaranya pelaksanaan tes urine, dan sosialisasi pencegahan,” aku Yuli.

Untuk saat ini, BNN Bolmong sudah memiliki kendaraan operasional yang berjumlah delapan unit, dengan fasilitas penunjang di antaranya memiliki klinik pratama yang fungsinya sekalian untuk rehabilitasi. “Kami melaksanakan talkshow P4GN, ada juga workshop, juga melaksanakan rapat kerja dengan masyarakat,” ucapnya.

Apalagi, BNN Bolmong diberikan keleluasan untuk melakukan penindakan atau pemberantasan, dan sudah dilaksanakan. “Kami diberikan wewenang untuk melakukan rehabilitasi pada 35 korban, dengan metode rawat jalan,” ucapnya

Dalam setahun ini juga, BNN Bolmong melakukan konseling, juga fokus untuk merehabilitasi pasien. “Nah pasien ini rahasianya dijaga, dan gratis karena biayanya ditanggung negara,” tuturnya.

Tak hanya itu, BNN Bolmong bahkan dilibatkan dalam tim pengawasan orang asing. “Keterlibatannya hingga se-Bolmong raya mulai dari Boltim, Bolmong, Kotamobagu hingga bolsel,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksie Pemberantasan AKP Deddy Dendana menambahkan bahwa BNN Bolmong hanya diberi satu laporan kasus narkotika. “Satu kasus satu anggaran, dan kami sudah melakukan semaksimal mungkin,” pinta dia.

Deddy bahkan mengakui sudah melakukan sidik kasus, dan ditemui ada lebih dari ratusan kasus Narkoba. “Sayangnya kewenangan penindakan terbatas dengan satu kali setahun,” bebernya.

Untuk itu, lanjut dia, walaupun dengan anggaran sedikit, dirinya sudah berbuat maksimal dan sudah bekerja sama dengan Polres Kotamobagu untuk kasus lainnya terkait Narkotika yang belum ditangani BNN Bolmong.

Diketahui, dalam konferensi pers itu, hadir juga perwakilan dari Diskominfo Bolmong, Kesbangpol Bolmong, Dinas Kesehatan Bolmong, Satpol-PP dan puluhan pewarta dari sejumlah media massa desk Bolmong. (Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.