BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Kabupaten Bolaang Mongondow memiliki sumber daya alam yang sangat potensial, dan tersebar di seluruh wilayah, Untuk itu sebagai salah satu penjabaran visi dan Misi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Nomor Urut 2, Hi Salihi B Mokodongan-Jefri Tumelap ST MT menginginkan Peningkatan peran pelaku bisnis dalam kegiatan ekonomi lokal,Regional dan global agar bisa menambah penyerapan tenaga kerja.
Selama 5 Tahun memimpin, Hi Salihi B Mokodongan telah melakukan perubahan yang sangat besar di Bolaang Mongondow. Diantaranya pengembangan pelabuhan Labuan Uki yang ada di Kecamatan Lolak. Pelabuhan Labuan Uki, merupakan salah satu pintu masuk di Kabupaten Bolmong, dan memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.
Calon Bupati Bolaang Mongondow Hi. Salihi Mokodongan SH, saat menjabat memberikan karya diwilayah pelabuhan Labuan Uki, seperti terminal aspal curah dengan nilai investasi sebesar lima belas milyar rupiah.
“Dengan diresmikan dan mulai beroperasinya terminal aspal curah tersebut, Tentunya akan membantu Pemerintah dan Masyarakat Bolaang Mongondow, Serta dapat menekan angka pengangguran dengan menyerap tenaga kerja lokal yang ada disekitar area terminal,” jelas Calon Bupati Bolmong Nomor Urut 2 ini
Diketahui Terminal aspal curah ini bisa menampung produksi aspal sebanyak 3500 ton yang siap untuk memenuhi kebutuhan aspal di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Selain terminal Aspal Curah, Salihi juga menghadirkan stasiun bahan bakar minyak solar melalui Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) . keberadaan SPDN memberi dampak positif, pada proses pertumbuhan, perekomonian masyarakat, karena kegiatan ataupun transaksi, antara sentra produksi, khususnya bidang perikanan, dengan daerah pemasaran, akan semakin lancar, pembangunan dapat dipercepat, sehingga mampu menunjang, stabilitas sosial dan perekomonian masyarakat di daerah ini.
“Potensi perikanan yang cukup besar, haruslah pula dimanfaatkan, dengan sebaik-baiknya, sebab sesungguhnya, kesejahteraan, dan kelayakan hidup masyarakat, tidaklah sepenuhnya tergantung kepada pemerintah, tetapi terletak pada, pola sikap dan keinginan masyarakat itu sendiri, dalam berkiprah untuk pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya,” kata Salihi B Mokodongan