BOLSEL,DETOTABUAN.COM – Usai menghadiri Paripurna Istimewa dalam rangka HUT Bolsel ke -14 di Kantor DPRD Bolsel, Wakil Gubernur Sulut Steven O. E Kandouw menyempatkan diri ziarah ke makam Almarhum Hi. Herson Mayulu, S.IP.
Dalam ziarah tersebut, Wagub turut didampingi Sekprov Praseno Hadi, Bupati dan Wabup Bolsel, Pj Bupati Bolmong Limi Mokodompit dan jajaran pejabat Pemrov Sulut serta Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling.
Kepada awak media, Steven yang juga merupakan Wakil Ketua DPD PDIP Sulut itu mengungkapkan, bagaimana kedekatannya dengan Almarhum semasa hidupnya.
“Bagi saya, Almarhum adalah sosok sahabat, teman seperjuangan, senior, guru dan juga pejuang rakyat, tidak hanya di bolsel dan Sulawesi Utara bahkan tingkat Nasional,” ujar Steven.
Namun yang paling membuat Wakil Ketua DPD PDIP Sulut itu salut, adalah determinasinya dan pemberian diri terhadap daerah.
“Salah satu contoh yang paling luar biasa, waktu itu beliau berani mundur dari bupati dan memberikan legasi kepada pak Iskandar untuk berjuang di pusat, hal ini agar supaya beliau boleh mengupayakan anggaran di pusat untuk bisa turun ke daerah,” ungkapnya.
Bahkan kata Steven, semasa Almarhum ditugaskan oleh partai di Komisi V DPR RI, hampir setengah triliun dana dari pusat yang dikucurkan ke Sulut.
“Itu diluar program aspirasi beliau, luar biasa memang seorang Herson untuk masalah pembangunan didaerahnya,” ujarnya.
Sehingga itu, Wagub berharap, kedepan bolsel bisa menciptakan pemimpin – pemimpin seperti Almarhum Hi. Herson Mayulu, S.IP.
“Mudah-mudahan kedepan, akan muncul sosok seperti beliau, beliau harus tergantikan, kita jangan terpaku dan itu tugas kita semua,” harapnya.
Wagub menambahkan, saat ini capaian – capaian Bolsel sudah bagus.
“Dengan momentum ini (HUT), kita konsolidasi lagi untuk capaian yang lebih bagus lagi, kan sekarang tahapan yang sudah dilakukan Almarhum H2M, Pak Is dan pak Deddy serta teman – teman dewan, jadi landasan untuk tahap berikutnya,” terangnya.
Wagub juga mengingatkan, kita memang bisa berpuas diri, namun jangan juga jalan ditempat.
“Kan potensinya banyak, sehingga dari aspek kemasyarakatan, seluruh indonesia bahkan seluruh dunia berkontraksi negatif, ternyata tiga aspek pertanian, perkebunan dan kelautan tidak tergoyahkan dan ini semua ada di bolsel, sehigga itu kita harus optimalkan baik dari eksekutif maupun legislatif,” tutupnya.
(Tio)