ADVETORIAL
BOLMONG,DETOTABUAN.COM– Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) daerah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) betul-betul menjanjikan kesejahteraan rakyatnya.
Hal ini mendorong Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menciptakan gagasan adanya Kawasan Industri Mongondow (Kimong) hingga menarik perhatian para Investor. Buktiya, beberapa waktu lalu, investor dari negara Prancis mulai berdatangan meninjau kekayaan alam yang tersimpan di daerah ini.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Remon Ratu mengatakan, para investor dari Prancis sudah meninjau lokasi tanah negara yang akan dijadikan lahan tanaman jagung dan tanaman kopi. “Ya, awal bulan lalu investor dari Prancis sudah tinjau lokasi diwilayah Desa Totabuan untuk tanaman Jagung sedangkan di desa Tudu Aog adalah wilayah tanaman Kopi,” katanya.
Dijelaskan, intinya, kehadiran para investor ini untuk meninjau kesiapan lokasi tanah negara yang akan dijadikan lahan tanaman pertanian yakni Jagung dan Kopi.
Sementara itu, Kepala Badan (Kaban) Bappeda Bolmong Taufik Mokoginta menjelaskan, Pemkab Bolmong akan memperkenalkan lahan yang potensial yang rencana akan dikelola oleh investor. “Investor dari Prancis yang datang saat itu adalah perusahaan terbesar ketiga di negara tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskan, di Bolmong investor dari Prancis bernaung di PT Kimong grup. Taufik berkata, untuk saat ini investor yang masuk di Bolmong kurang lebih 100 investor, yang diprediksikan investasinya mencapai Rp165 triliun. “Jika sebesar itu maka saya yakin analisa pendapatan asli daerah (PAD) bisa mencapai setahun Rp 3 triliun,” jelas Taufik.
Sementara lahan yang disiapkan oleh Pemkab Bolmong, yang merupakan tanah negara seluas 3400 hektar. “Ini tentu akan menjadi saham milik Pemkab Bolmong dan yang akan merasakan anak cucu kita kedepannya,” ujar Taufik.
Menurutnya, warga Bolmong harus bersyukur dibawah kepemimpinan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, dapat menggagas program yang sangat bermanfaat dan menguntungkan daerah serta masyarakat Bolmong pada khususnya.
“Lolak ini akan menjadi kota yang maju kedepannya sebab ada bandara dan pelabuhan. Pasti akan ada bangunan industri yang akan tumbuh pesat di Lolak. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Lolak pasti akan dirasakan oleh masyarakat sekitar,” tuturnya
Ditambah lagi kata dia, pengangguran akan berkurang dan peluang kerja bagi anak – anak kita akan semakin besar. “Negara yang punya investasi besar di Kimong nanti adalah Negara China yang berkolaborasi dengan Indonesia. Saya yakin negara – negara yang bekerja sama dengan China pasti akan ditarik oleh China untuk datang ke daerah ini seperti Jepang, Turki, Prancis, dan lainnya,” ungkap Taufik.
Sementara itu, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, disetiap kesempatan mengatakan, hampir 30 persen luas wilayah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merupakan luas wilayah kabupaten Bolmong, dengan potensi unggulan yang cukup baik seperti dibidang Pertambangan, Pertanian, Peternakan, Perkebunan kelautan dan sektor pariwisata.
Saat tinjau Lokasi lahan tanah negara yang akan dijadikan tanaman Jagung oleh Investor dari Perancis. “Sumber daya alam ini dilirik oleh para investor dari berbagai negara yang sudah siap berinvestasi di Bolmong,” kata Bupati.
Bupati pun mengungkapkan, sedianya pertengahan bulan Juli ini menteri BKPM Bahlil Lahadalia, akan berkunjung ke Bolmong, namun karena Pandemi Covid-19 dan pembatasan keluar daerah sehingga masih tertunda.
“Para Investor sudah siap untuk berinvestasi di Bolmong. Bahkan untuk mendorong bagi para investor untuk berinvestasi di Bolmong, kami hibahkan lahan tanah negara untuk dijadikan Gedung Kantor Mako Polres Bolmong supaya tidak ada lagi keraguan bagi investor untuk terjadi gangguan keamanan,” jelasnya. (Ind/Adve)