Larang Wartawan Ambil Gambar, Ketua PWI Sesalkan Sikap Oknum Pelatih Paskibraka Kotamobagu

oleh -174 Dilihat
oleh

Detotabuan.com, KOTAMOBAGU – Terik matahari tak menyurutkan semangat kedua wartawan media online untuk melakukan liputan pada kegiatan latihan para calon Paskibraka Kota Kotamobagu yang tengah berlangsung di Alun – alun Boki Hontinimbang, Selasa 16 Juli 2024 siang tadi.

Kedua wartawan  tersebut langsung mengambil foto pelaksanaan latihan para calon Paskibraka yang memang saat itu sedang berlatih di lapangan, dengan maksud untuk keperluan pemberitaan.

Namun sayang, maksud keduanya berakhir pada saling baku bantah. Pasalnya selesai pengambilan gambar, keduanya disambangi oknum pelatih Paskibraka berinisial KM yang langsung menanyakan identitas keduanya.

Setelah dijelaskan bahwa keduanya adalah wartawan yang akan meliput kegiatan latihan para Paskibraka, oknum Pelatih bukannya memberi respon baik atas penjelasan itu, malah tak tanggung – tanggung menyampaikan bahwa seharusnya sebelum mengambil gambar harus minta ijin terlebih dahulu.

“Bapak dan ibu dari mana? Sebelum mengambil foto harusnya minta ijin lebih dulu, tau sopan santun kan? Saya ada disana (sambil menunjuk tempat duduknya semula ) harusnya ijin dulu,” ucap KM dengan raut wajah yang menunjukkan ketidaksenangan.

Meskipun kedua wartawan sudah berkali – kali menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya, namun tetap saja oknum Pelatih Paskibraka ngotot bahwa mengambil foto harus minta ijin.

Pernyataan oknum Pelatih tersebut, terkesan  dirinya ingin dihargai, walaupun wartawan detotabuan.com sudah meluruskan bahwa pengambilan gambar tidak ada tujuan lain, selain dari hal pemberitaan saja.

Yang seharusnya kedua wartawan tersebut akan berniat meminta konfirmasi kepada sang pelatih terkait progres latihan yang sudah dan sementara berlangsung, namun dari sikapnya mengurungkan niat mereka berdua.

“Saya Pelatih Paskibraka, nama saya KM ketua PPI Kotamobagu, seharusnya kalian minta ijin dulu, kan tau sopan santun” ucapnya gagah berani.

“Iya pak, mohon maaf kami dari media mau meliput latihan Paskibraka disini untuk keperluan pemberitaan. Mohon maaf kalau kami tidak minta ijin terlebih dahulu kepada bapak, Karena latihan ini kan dilaksanakan di tempat terbuka dan tidak ada juga hal yang harus disembunyikan. Kami juga mengambil gambar dari jarak yang cukup jauh. Kami tidak mengganggu para calon Paskibraka yang sedang latihan pak. Salahnya dimana?” ucap Ida wartawan detotabuan.com yang turut dibenarkan Idin wartawan Zonautara.com

Dari adu argumentasi antara pelatih dan kedua wartawan tersebut, terkesan sang pelatih menghalangi kedua wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistik dan hal tersebut, padahal hal ini bertentangan dengan Undang – undang Pers Nomor 40 tahun 1999 Pasal 18 Ayat 1.

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Kotamobagu Junaidi Amra mengaku sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh oknum Pelatih Paskibraka tersebut yang terkesan arogan dan cenderung menghalang halangi tugas wartawan, untuk mengambil gambar.

Padahal kata dia, sejauh ini wartawan sering memberitakan dan mengawal proses perekrutan Paskibraka di Kotamobagu sejak awal, dengan hal hal yang bersifat positif.

“Apa yang dilakukan oleh pelatih Paskibraka kali ini dengan mencoba menghalang halangi pengambilan gambar saat latihan Paskibraka, justru telah mencederai peran dan tugas pewarta,” terangnya.

Terkait hal itu, ia meminta kepada Pemkot Kotamobagu khususnya Kesbangpol  untuk mengevaluasi pelatih Paskibraka yang menghalang halangi tugas wartawan tersebut.

“Kami justru curiga, ketika pelatih paskibraka mencoba menghalang halangi pengambilan gambar saat pelatihan, jangan sampai ada yang ingin disembunyikan dalam proses pelatihan itu, sampai sampai wartawan ditegur keras saat akan melakukan pengambilan gambar,” tukasnya.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.