Meski Ditengah Pandemi Covid-19, Bolmong Berhasil Pertahankan Surplus Beras dan Jagung

oleh -115 Dilihat
oleh
Panen Akbar Yasti-Yanny dan OD-SK Bersama Masyarakat Bolmong Beberapa Waktu Lalu. (Foto: Ist)

BOLMONG,DETOTABUAN.COM– Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) masih mampu mengamankan stok pangan seperti produksi beras dan jagung.

Sejak tahun 2016 hingga 2020, Bolmong bahkan sudah memperoduksi sebanyak 1,9 juta ton gabah. Sementara untuk jagung mencapai 2,2 juta ton. “Sampai sekarang, capaian itu masih berlanjut,” kata Kepala Dinas Pertanian Bolmong, Remon Ratu.

Menurutnya, Pemkab Bolmong merangsang petani untuk bertanam dua kali dengan bantuan benih dan pupuk non subsidi. Begitu pun dengan memberikan bantuan kelompok berupa puluhan unit traktor jenis R4,traktor R2, Cultifaktor, Pompa Air untuk memudahkan petani dalan proses menanam.

“Selain itu, didukung dengan pembangunan insfrastruktur, jaringan Irigasi, embung pertanian, jalan usaha tani, dam parit yang bersumber dari APBD Bolmong,” tutur Remon.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Nadra Husain mengatakan petani juga dipermudah dalam proses panen, sehingga kualitas padi dan jagung terjaga. “Pasca panen juga kita berikan bantuan alsintan berupa vertical drayer (VD), Combene Hevester, Power Thereisher, serta Draye UV,” kata dia.

Dia menamnahkan, luas tanam untuk padi sawah sebesar 13.141 Ha, sementara untuk padi ladang sebesar 1.500 Ha.”Itu juga ditunjang dengan bantuan pompa, sumur, dan pengolahan tanah,” tambahnya.

Diketahui, 2020 lalu Pemkab Bolmong memberikan bantuan pada saat pandemi kurang lebih Rp 30 Miliar untuk bibit dan pupuk. Hal itu yang menjadi faktor penentu mengapa petani tetap bersemangat walau dalam kondisi perekonomian yang lesu akibat pandemi covid-19.

Saking berkembangnya produksi beras di Bolmong. Bupati Yasti pun melakukan kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi untuk mengembangkan padi jenis sulutan. Saat ini petani hanya mampu memproduksi padi 3 sampai 4 Ton gabah.

Padi jenis sulutan ini mampu memproduksi 6 sampai 7 ton gabah. Artinya terjadi intensifikasi pertanian yang luar biasa untuk padi. “Kami berharap Pemerintah Pusat hadir disini. Kita lihat potensi-potensi ekonomi itu bergerak dari desa,” ujar Bupati Yasti beberapa waktu lalu.(Ind)

Data yang dirangkum dari Dinas Pertanian produksi padi dan jagung dari tahun ke tahun:

— 2015–

Padi: 309.836 ton.

Jagung: 203.981 ton.

— 2016–

Padi: 329.792 ton.

Jagung: 204.877 ton.

— 2017 —

Padi: 411.236 ton.

Jagung: 636449 ton.

— 2018 —

Padi: 440.724 ton.

Jagung: 410.980 ton.

— 2019 —

Padi: 392.150 ton.

Jagung: 523.288 ton.

— 2020 —

Padi: 377.133 ton.

Jagung: 426.373 ton.

(Sumber: Dinas Pertanian Bolmong)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.