KOTAMOBAGU, DETOTABUAN.COM – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pelajar Mahasiswa Indonesia Kotamobagu (FPMIK) menggelar aksi Refleksi Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (07/05) di Bundaran Tugu Permesta.
Koordinator Lapangan, Dani Paramata Mokoginta dalam orasinya mengungkapkan, bahwa runtuhnya tatanan sosial dan meningkatnya konflik horizontal di Kotamobagu, merupakan dampak dari kurangnya perhatian akan kualitas pendidikan dan pelestarian budaya lokal.
“Pemerintah harusnya lebih memiliki keberanian mengambil kebijakan memprioritaskan pendidikan dan pelestarian budaya dalam membangun manusia yang beradat dan berkarakter,” tegas Dani.
Masih dalam kegiatan yang sama, Ketua Umum FPMIK Pusat, Sandri Ikhsan Mokoginta meminta Pemkot untuk lebih memperhatikan Pelajar dan Mahasiswa asal Kotamobagu yang sedang menyelesaikan pendidikan di luar daerah.
“Pelajar dan Mahasiswa yang ada di luar daerah merupakan tanggung jawab besar Pemkot, serta anggaran pendidikan lebih transparan lagi karena mereka yang di luar daerah kurang mendapat informasi,” pinta Sandri.
Diketahui, dalam kegiatan yang diikuti FPMIK cabang Minahasa, cabang Manado dan cabang Gorontalo dan dikawal langsung pengurus FPMIK pusat tersebut, selain berorasi para Mahasiswa melakukan aksi teatrikal membentuk lingkaran dan menyalakan lilin. Sebagai wujud kepedulian terhadap Pendidikan dan Budaya di Kotamobagu. (udi)
